Ini Kunci Harta Karun Top 2 Dunia di RI Bisa Cepat Digarap

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
20 September 2023 17:20
PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist
Foto: PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan penyimpan "harta karun" terbesar ke dua di dunia, yakni untuk sumber energi panas bumi. Tercatat, Indonesia memiliki sumber daya panas bumi sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).

Namun sayangnya, besarnya sumber daya panas bumi yang dimiliki tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.

Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Prijandaru Effendi menyebut, hingga saat ini kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia baru sebesar 2.780 Mega Watt (MW). Artinya, baru 11,6% sumber daya panas bumi RI yang baru dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik.

Prijandaru menilai, pengembangan panas bumi di Tanah Air terhitung masih berjalan lambat. Pasalnya, Indonesia telah memanfaatkan panas bumi sebagai energi listrik pertama kali sejak 1984.

Agar pengembangan panas bumi di Tanah Air bisa berjalan lebih cepat, maka dia pun mengungkapkan kunci utamanya. Dia menyebut, pemerintah perlu menerapkan harga jual listrik panas bumi yang sesuai dengan keekonomiannya.

Dengan demikian, pengembang panas bumi bisa meminimalisasi risiko yang tinggi. Terlebih, lanjutnya, investasi di panas bumi merupakan investasi bersifat jangka panjang.

"lni yang akan diperlukan harga jual listrik sesuai keekonomian proyek dengan tingkat risiko tinggi dan investasi jangka panjang," jelasnya dalam pembukaan acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2023 di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Selain itu, Prijandaru juga membeberkan upaya lain agar potensi panas bumi di Indonesia bisa tergarap dengan maksimal yaitu melalui regulasi yang mendukung, salah satunya terkait power wheeling atau penggunaan bersama jaringan transmisi listrik.

"Terobosan lain, regulasi di bidang investasi panas bumi, seperti dilakukan power wheeling atau penggunaan bersama jaringan transmisi agar bisa langsung transfer energi dari sumber energi ke pelanggan," tandasnya.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).

Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965,5 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga akhir 2022, kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) RI baru mencapai 2.342,6 Mega Watt (MW). Capaian ini juga masih lebih rendah dibandingkan target 2022 yang sebesar 2.344,1 MW.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun RI Ini Minim Dijamah, Pengusaha Ungkap Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular