Bukti Baru Ungkap Rudal Ukraina Salah Sasaran, 16 Warga Tewas
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukti menunjukkan ledakan mematikan di sebuah pasar yang sibuk di Kota Kostiantynivka, Ukraina timur bulan ini disebabkan oleh rudal yang ditembakkan oleh pihak Ukraina sendiri. Hal ini dilaporkan New York Times pada Selasa (19/9/2023).
"Bukti yang dikumpulkan dan dianalisis oleh The New York Times, termasuk pecahan rudal, citra satelit, laporan saksi, dan unggahan media sosial, secara kuat menunjukkan bahwa serangan dahsyat tersebut adalah akibat dari rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan oleh sistem peluncuran Buk," demikian menurut laporan surat kabar tersebut.
Laporan New York Times menyebutkan rekaman kamera keamanan menunjukkan rudal tersebut terbang ke Kostiantynivka dari arah wilayah yang dikuasai Ukraina, bukan dari belakang garis Rusia.
Dikatakan bahwa beberapa menit sebelum serangan, Ukraina telah meluncurkan dua rudal permukaan-ke-udara ke arah garis depan dari kota Druzhkivka, 10 mil (16 km) barat laut Kostiantynivka.
Media tersebut juga mengutip seorang saksi mata yang mengatakan rudal-rudal tersebut menuju ke arah Kostiantynivka.
Lubang-lubang yang disebabkan oleh ledakan dan pecahan-pecahan di lokasi kejadian konsisten dengan rudal 9M38 yang ditembakkan oleh kendaraan antipesawat mobile Buk, katanya. Sistem Buk digunakan oleh Ukraina dan Rusia.
Layanan pers dinas keamanan SBU Ukraina, ketika ditanya tentang laporan tersebut, mengatakan bahwa menurut penyelidikan yang masih berlangsung, Rusia bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang dikatakan melibatkan sistem rudal S-300 Rusia.
Ukraina sebelumnya mengatakan ledakan yang terjadi pada 6 September lalu dan menewaskan sedikitnya 16 orang, disebabkan oleh rudal Rusia.
"Hal ini dibuktikan, khususnya, dengan ditemukannya pecahan rudal di lokasi tragedi," katanya, seperti dikutip Reuters.
Mereka menambahkan bahwa penyelidikan juga memeriksa materi lain yang menunjukkan keterlibatan Rusia dalam penembakan tersebut
Sementara penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan keadaan tersebut sedang dipelajari oleh lembaga penegak hukum dan kebenaran hukum akan terungkap.
"Publikasi laporan media asing menimbulkan keraguan tentang keterlibatan Rusia dalam serangan itu... menyebabkan berkembangnya teori konspirasi dan memerlukan pemeriksaan oleh otoritas investigasi," katanya.
"Kita tidak boleh lupa: Rusialah yang melancarkan invasi ke Ukraina dan Rusialah yang bertanggung jawab menimbulkan perang di negara kita."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa menggambarkan ledakan 6 September sebagai serangan Ukraina terhadap kotanya sendiri.
(luc/luc)