RI Harusnya Sudah Kaya, 45% Perdagangan Laut Dunia Lewat RI

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 19/09/2023 19:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Rivi Satrianegara

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengklaim kegiatan perdagangan laut dunia sebesar 45% melintasi laut Indonesia. Hal ini tentu harusnya jadi peluang bagi Indonesia, dan harusnya bisa bikin Indonesia kaya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa aktivitas perdagangan dunia sebagian besar atau mencapai 45% melalui laut Indonesia.

"Dan kalau kita lihat juga, 45% perdagangan dunia itu melalui laut, dan sebagian besar, hampir 45% itu melalui laut di Indonesia," jelasnya dalam pembukaan acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2023, Jakarta, Selasa (19/9/2023).


Dia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa Indonesia sebenarnya negara yang 'sakti'. Hal itu dia katakan ada berbagai perubahan yang terjadi pada Indonesia.

"Tapi kita nggak tahu bahwa kita itu sakti. Kita asyik aja berkelahi saja sendirian di sini kadang-kadang. Tapi kalau saya lihat sekarang, banyak sekali saya kira apa perubahan-perubahan yang terjadi di kita," tambahnya.

Luhut menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kelas satu yang mana dia klaim banyak orang yang memandang Indonesia sebelah mata dengan menyebut Indonesia negara kelas dua.

"Ini Indonesia. Orang kadang-kadang bilang Indonesia itu negara second class. Oh no way, we are first class country. Jadi Anda harus bangga jadi (masyarakat) Indonesia," katanya.

Seperti diketahui, 75% wilayah Indonesia adalah laut, mencakup 17.500 pulau, dan garis pantai mencapai kurang lebih 108.000 km, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa jadi harta karun maritim Indonesia.

Dalam paparannya, Luhut membeberkan potensi maritim Indonesia. Mulai dari mega biodiversity (keanekaragaman hayati) mencakup 8.500 spesies biota laut, lebih dari 50 juta ton per tahun potensi produksi budidaya laut, 12 juta ton per tahun potensi produksi lestari perikanan, hingga 45% perdagangan barang di dunia dikapalkan melalui laut Indonesia.

Selain itu, ada potensi 115.000 kabel laut penopang arus digitalisasi nasional dan global, serta potensi blue carbon dan energi baru terbarukan.

"Potensi tersebut masih belum kita sadari sepenuhnya," cetus Luhut.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun