
Penampakan Ribuan Aktivis Iklim Serbu New York Jelang KTT PBB
Ribuan aktivis iklim membanjiri jalanan Midtown, Manhattan pada hari Minggu (17/09), mengawali Pekan Iklim jelang Sidang Umum PBB di kota New York.

Ribuan aktivis iklim membanjiri jalanan Midtown, Manhattan pada hari Minggu (17/9/2023), mengawali Pekan Iklim jelang Sidang Umum PBB di kota New York. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "Akhiri Penggunaan Bahan Bakar Fosil", "Nyatakan Keadaan Darurat Iklim", hingga "Saya tidak memilih kebakaran dan banjir". (REUTERS/Eduardo Munoz)

Para demonstran memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin dunia untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, dengan menekankan peran mereka dalam memperparah perubahan iklim. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Presiden Biden adalah salah satu dari para pemimpin dunia yang akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dijadwalkan akan dibuka secara resmi pada Selasa (19/9/2023). (REUTERS/Eduardo Munoz)

"Kami memegang kekuatan rakyat, kekuatan yang Anda butuhkan untuk memenangkan pemilu ini," kata Emma Buretta, 17 tahun, dari Brooklyn, perwakilan dari kelompok protes pemuda Fridays for Future. "Jika Anda ingin menang pada tahun 2024, jika Anda tidak ingin darah generasi saya ada di tangan Anda, akhiri bahan bakar fosil," tegasnya. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Sebanyak 75.000 orang yang membajiri jalanan pada hari Minggu (17/9/2023) berasal dari sekitar 700 organisasi dan kelompok aktivis, serta perwakilan orang-orang dari berbagai kalangan. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Banyak ilmuwan mengatakan, gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi besar terhadap pemanasan global, yang menyebabkan terjadinya peristiwa cuaca ekstrem, termasuk angin topan, gelombang panas, banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan yang terjadi di seluruh dunia saat ini. (REUTERS/Eduardo Munoz)