Rusia Diberi Tenggat Waktu Setahun di Proyek Strategis Jokowi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
18 September 2023 12:20
Kilang Tuban. (Doc Pertamina)
Foto: Kilang Tuban Pertamina. (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberikan tenggat waktu Final Investment Decision (FID) atau keputusan final investasi untuk proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Tuban hingga tahun depan.

Sebagaimana diketahui, Kilang Tuban merupakan proyek dari usaha patungan antara Pertamina dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft. Proyek ini sendiri terkendala Rosneft yang terkena sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

Pertamina melalui Subholding Refinery & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memiliki kepemilikan saham 55% dan Rosneft memiliki kepemilikan saham 45% di proyek Kilang Tuban ini.

Kilang NGRR Tuban masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Kilang itu diproyeksikan akan menjadi salah satu kilang terbesar Indonesia dan menghasilkan produk BBM berkualitas seperti gasoline, diesel, dan avtur hingga 229 ribu barel per hari.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pengerjaan proyek Kilang Tuban hingga kini belum berjalan. Adapun proses keputusan final investasi masih terkatung-katung. "Kita tunggu tahun depan ya (Rosneft). Masih ada waktu sampai tahun depan," ujarnya dikutip Senin (18/9/2023).

Namun, Tutuka menyebut sanksi yang menimpa Rosneft tersebut belum terlalu berat. "Ya mereka itu masih ada waktu jadi mereka itu bukan suatu yang langsung kena sanksi begitu ternyata masih bisa diputuskan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan beberapa pihak tertarik untuk masuk ke dalam proyek Kilang Tuban.

Luhut mengatakan saat ini Pertamina sendiri tengah berupaya untuk melakukan pengerjaan pembangunan proyek kilang baru tersebut. Di sisi lain, terdapat beberapa investor yang melirik untuk turut bergabung dalam proyek itu.

"Ya sekarang lagi dikerjakan mereka karena ada beberapa yang ingin masuk ke sana," kata Luhut usai ditemui dalam acara Seminar Nasional IKAXA 2023, Kamis (14/9/2023).

Luhut sendiri enggan memberi respon mengenai sanksi dari negara barat perihal pengerjaan kilang baru itu yang dikerjakan bersama Rusia. Hanya saja, ia memastikan Pertamina telah menyiapkan rencana kerja yang baik untuk menjalankan penugasan peremajaan serta pembangunan kilang baru.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Economic Update: Moeldoko Bicara Proyek Strategis Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular