Bentrok di Pulau Rempang

Terungkap! Kapolri Beberkan Kronologi Bentrokan Rempang

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
14 September 2023 14:07
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Konferensi pers presiden di Istana Merdeka Jakarta. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Konferensi pers presiden di Istana Merdeka Jakarta. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan secara rinci kronologi bentrokan yang pecah di pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. dirinya menyadari bahwa ada kesalahan komunikasi antara warga dan beberapa pihak terakit.

"Ada komunikasi yang mungkin tidak berjalan dengan baik terkait dengan proses rencana relokasi masyarakat yang berada di pulau Rempang," ungkap Listyo di Jakarta, Kamis (14/9/2023)

Listyo memaparkan, kegiatan sosialisasi sebenarnya sudah dilaksanakan beberapa waktu sebelum. Akan tetapi tidak semua masyarakat ternyata paham, sehingga ketika dilakukan pengukuran lahan, muncul protes dari warga.

"Mungkin masyarakat masih belum semuanya memahami sehingga pada saat terjadi kegiatan pengukuran patok dalam rangka hanya memasang patok pada saat itu terjadi penutupan jalan," jelasnya.

"Kemudian eskalasinya meningkat sehingga terjadi bentrokan yang mengarah pada hal yang bersifat anarkis dan kemudian mau tidak mau dilontarkan gas air mata untuk membubarkan," terang Listyo.

Listyo klaim situasi tersebut tasinya sudah ditangani dengan baik. Hanya saja beberapa hari setelahnya ada aksi di depan kantor BP Batam dan disusul aksi penyerangan. "Ada peristiwa pada saat keluar penyerangan terhadap BP batam perkantoran yang kemudian mau tidak mau itu harus kita cegah kita dorong, terjadi juga penyerangan terhadap anggota pada saat itu kita hanya bertahan," ujarnya.

Beberapa personil kepolisian terluka. Tindakan yang ditempuh kemudian adalah mengamankan pelaku penyerangan yang berjumlah 43 orang.

"Terkait dengan peristiwa itu kami mau tidak mau harus melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana anarkis kita amankan kurang lebih 43 orang dan saat ini kita proses namun untuk penyelesaian terkait relokasi sesuai dengan arahan pak presiden saat ini kita mengedepankan tindakan yang bersifat lebih persuasif," pungkasnya.

Rempang Eco City akan menjadi lokasi pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. Perusahaan itu pun telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar di taman tersebut dan menjadikannya sebagai pabrik kaca kedua terbesar dunia setelah di China.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), komunikasi akan kembali dijalankan sebaik mungkin agar proses pembangunan bisa berjalan lancar.

"Saya kira pak menteri investasi juga akan segera datang dari kementerian terkait juga akan datang untuk kemudian menyelesaikan ini sehingga betul-betul bisa tuntas," jelas Listyo.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Buka Suara Soal Kisruh Pulau Rempang, Ungkap Penyebab!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular