Pemenang Nobel: RI Cs Harus Adukan The Fed ke IMF-World Bank

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 14/09/2023 09:34 WIB
Foto: Joseph E. Stiglitz (REUTERS/Christian Hartmann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Amerika Serikat peraih penghargaan Nobel di bidang ekonomi Joseph Stiglitz menyayangkan kebijakan suku bunga tinggi bank sentral AS atau The Fed.

Menurutnya, tingginya suku bunga The Fed telah membuat suku bunga pinjaman IMF dan World Bank atau Bank Dunia meningkat. Alhasil, negara-negara yang dibantu keduanya berisiko semakin tertekan.

Stiglitz menilai hal ini penting karena kedua lembaga tersebut mendasari suku bunga pinjamannya untuk membantu negara-negara lain dengan mengacu pada suku bunga The Fed.


"IMF didirikan untuk membantu perekonomian negara-negara yang kesulitan, bukan untuk membuat mereka semakin sulit," ucap Stiglitz dalam program Money Talks CNBC Indonesia dikutip Selasa (12/9/2023).

Maka dari itu, dia berharap komunitas global, negara-negara berkembang, Indonesia, dan negara lainnya menemui Bank Dunia dan IMF guna membicarakan hal ini.

Stiglitz melihat kenaikan cepat suku bunga Fed Fund Rate dan sangat tinggi merupakan dampak dari salah diagnosanya The Fed terhadap inflasi yang tinggi. Dia menganggap The Fed hanya meyakini bahwa inflasi tinggi disebabkan agregat demand yang kuat, padahal saat ini disebabkan masalah pasokan.

"Menaikkannya terlalu cepat, dan terlalu jauh, menunjukkan kesalahan diagnosa. Mereka meyakini bahwa inflasi ini hasil dari agregat demand yang kuat, padahal tidak. Inflasi saat ini merupakan dampak permasalahan sisi supply yang terganggu akibat Pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina," tegas Stiglitz.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Dunia: Kelas Menengah RI Dirundung Pelemahan Daya Beli