Harga Bawang Putih Diam-diam Turun, Ternyata Ini Sebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang putih diprediksi bakal segera menurun. Pasalnya ada limpahan pasokan bawang putih ke pasar, terutama di pasar induk.
Menurut Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, terjadi kenaikan produksi bawang putih di dalam negeri pada periode Januari-Agustus 2023, dibandingkan periode sama tahun 2022. Di mana, produksi bawang putih terpusat di Jawa Tengah, sebesar 84,86% dari produksi nasional.
BPS mencatat, produksi bawang putih nasional pada Januari-Agustus 2023 mencapai 19,89 ribu ton, naik 7,04% dari periode sama tahun 2022 yang tercatat sebanyak 18,58 ribu ton.
Selain Jawa Tengah, 2 provinsi lain pemasok bawang putih di dalam negeri adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan porsi 7,45% atau 1.480 ton, disusul Jawa Timur dengan porsi 2,96% atau 590 ton. Sementara daerah lain di Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua memiliki produksi dengan porsi lebih kecil, kisaran 0-500 ton.
Demikian mengutip paparan Amalia saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, Senin (11/9/2023).
"Kondisi harga bawang putih di tingkat di 11 provinsi berada di atas harga rata-rata nasional. Namun, harga rata-rata nasional terus menurun. Ini berita baik bahwa harga bawang putih dalam tren menurun," kata Amalia dikutip Selasa (12/9/2023).
BPS mengutip data trendeconomy 2021, Indonesia merupakan importir bawang putih terbesar di dunia. Disusul Amerika Serikat, lalu Brasil. Masing-masing dengan porsi 22 persen, 8,72 persen, dan 6,12 persen dari total impor bawang putih dunia.
Tercatat, impor bawang putih Indonesia pada periode Januari-Juli 2023 sebanyak 244,42 ribu ton senilai US$262,92 juta. Naik 0,12% secara volume namun turun 4,32% secara nilai dibandingkan periode sama tahun 2022. Disebutkan, 99,55% impor bawang putih Indonesia berasal dari China.
"Pasokan pasar induk Kramatjati rata-rata dalam sepekan terakhir sebesar 93 ton per hari, di atas jumlah pasokan normal biasanya 22 ton per hari. Total rata-rata pasokan seminggu terakhir dari 17 pasar pantauan sebesar 195 ton dia atas pasokan biasanya yang sekitar 173 ton," paparnya mengutip data Kementerian Perdagangan.
"Artinya terjadi limpahan suplai bawang putih di pasar, terutama di pasar induk. Ini salah satu penyebab menurunnya harga bawang putih," kata Amalia.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga bawang putih bonggol saat ini secara rata-rata nasional bulanan di tingkat pedagang eceran turun jadi Rp37.810 per kg, dibandingkan level tertinggi sejak awal tahun 2023 yang mencapai Rp39.990 per kg pada bulan Juli.
Meski begitu, harga tahun ini masih jauh di atas tahun 2022. Di mana, rata-rata nasional bulanan pada September 2022 adalah Rp25.660 per kg, dan harga tertingginya mencapai Rp30.670 per kg pada bulan April 2022.
Hari ini, Selasa (12/9/2023), harga rata-rata nasional harian di pedagang eceran dilaporkan turun Rp90 jadi Rp37.470 per kg. Turun dari sepekan lalu, 5 September 2023, yang masih di RRp37.990 per kg.
(dce/dce)