Ini yang Bikin Jokowi Tiba-Tiba Cek Beras Pulang dari India

Ferry Sandi & Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
11 September 2023 17:10
Presiden Joko Widodo melakukan tinjauan ke gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023). (Dok. Istimewa)
Foto: Presiden Joko Widodo melakukan tinjauan ke gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023). (Dok. Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpantau 'blusukan' ke gudang-gudang Perum Bulog, pada hari Senin (11/9/2023). Padahal, sehari sebelumnya, Jokowi masih berada di India, dalam rangka menghadiri KTT G20.

Di India, Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara di sela-sela pertemuan. Presiden bertemu dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte, Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron, dan PM Italia Giorgia Meloni.

Jokowi baru tiba di Indonesia pada hari Minggu (10/9/2023) pukul 23.00 WIB.

Namun, pada hari Senin pagi, pukul 9.30 WIB, Jokowi terpantau sudah berada di gudang Bulog yang berlokasi di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Mensesneg Pratikno Direktur Utama Bulog Budi Waseso, juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Di gudang ini, Jokowi langsung langsung mengecek ketersediaan beras cadangan pemerintah (CBP).

Kemudian Jokowi melanjutkan 'blusukan'-nya ke gudang Bulog di Komplek Pergudangan Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jokowi terpantau tiba pukul 11.10 WIB. Tampak hadir juga Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

'Blusukan' Jokowi ini di tengah lonjakan harga beras yang semakin mahal sejak Agustus 2023. Bahkan, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga rata-rata eceran harian nasional terus pecah rekor sejak sebulan terakhir. Hari ini, Senin (11/9/2023), harga beras medium dilaporkan naik Rp60 ke Rp12.760 per kg dan beras premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg. 

Di saat bersamaan, ada fenomena El Nino yang dikhawatirkan menghantam lahan pertanian di dalam negeri, hingga menyebabkan kekeringan ekstrem dan gagal panen. Dan diprediksi akan menyebabkan produksi beras di dalam negeri terkena dampak, 300 ribu sampai 1,2 juta ton tahun ini.

Di kedau lokasi gudang Bulog tersebut, selain mengecek ketersediaan beras Bulog, Jokowi meluncurkan penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM mendapatkan bantuan untuk 3 bulan.

Penyaluran bantuan pangan kali ini merupakan tahap kedua, setelah sebelumnya tahap I disalurkan pada bulan Maret-Mei 2023.

Seyogianya, tahap kedua ini disalurkan bulan Oktober-Desember 2023, namun Jokowi memerintahkan penyaluran dipercepat menjadi mulai September hingga November 2023.

Bantuan beras ini diharapkan bisa menekan laju kenaikan harga beras yang akhir-akhir ini makin melonjak signifikan. Sehingga bisa menekan inflasi beras.

Stok Aman

Jokowi mengatakan, stok beras aman sampai akhir tahun. Dengan ketersediaan CBP di gudang Bulog yang mencapai 1,6 juta ton. Ditambah, akan masuk lagi beras impor sebanyak 400 ribu ton.

"Yang paling penting stoknya ada. Barangnya ada, berasnya ada. Setelah yang di dalam gudang 1,6 juta dalam perjalanan 400 ribu sehingga akan ada stok 2 juta," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers.

Jokowi pun memberi sinyal, penyaluran bantuan pangan beras tersebut masih berpeluang dilanjutkan.

Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Presiden Joko Widodo meninjau langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Senin (11/9/23). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

"Kalau stoknya kita lihat masih (ada) nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras. Memang di lapangan ada kenaikan meskipun inflasi kita masih terjaga di 3,2%," kata Jokowi.

Terkait harga beras yang terus naik, Jokowi mengatakan, hal itu disebabkan berbagai faktor. Mulai dari kebijakan sejumlah negara melarang ekspor, hingga efek fenomena El Nino yang diprediksi akan menyebabkan penurunan produksi beras di dalam negeri.

"Apalagi beberapa negara stop untuk tidak ekspor beras seperti India yang produksinya gede, ekspornya biasanya gede, stop. Sama dulu kaya gandum Ukraina sama Rusia memiliki stok sampai 200 juta ton stop sehingga terguncang dan naik harga gandum," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo melakukan tinjauan ke gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)Foto: Presiden Joko Widodo melakukan tinjauan ke gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Presiden Joko Widodo melakukan tinjauan ke gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah tengah melakukan upaya agar harga beras terjaga. Seperti manajemen tata kelola beras, hingga membanjiri pasar ritel dari beras stok Perum Bulog.

"Cipinang diguyur oleh Bulog, masyarakat juga diberi kayak operasi pasar. sehingga stok-stok di rakyat, stok-stok di gudang swasta semuanya ada," pungkas Jokowi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pemilu Usai, Bansos Beras Jokowi Lanjut Lagi Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular