Raksasa Korea Minat Bangun Smelter Nikel di Indonesia Rp9,2 T

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Jumat, 08/09/2023 16:45 WIB
Foto: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Bertemu dengan Korea Zinc, Perusahaan Logam Non-Besi No. 1 di Dunia. (Instagram @bkpm_id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan Executive Chairman dan CEO Korea Zinc Choi Yun-beom pada Rabu (6/9/2023).

Dalam pertemuan itu, Korea Zinc menyatakan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia sebanyak US$ 600 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun.

"Korea Zinc menyampaikan ketertarikannya untuk mendirikan fasilitas smelter nikel dengan teknologi HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Indonesia," seperti diunggah Instagram @bkpm_id, dikutip pada Jumat (8/9/2023).


BKPM menuliskan bahwa Korea Zinc memperkirakan dengan nilai investasi itu pabriknya di Indonesia akan bisa menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas 40.000 ton per tahun. MHP merupakan produk antara proses pengolahan dan pemurnian nikel kadar rendah sebelum diproses lebih lanjut menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat.

BKPM menyebut bahwa investasi Korea Zinc akan dilakukan dalam bentuk joint venture dengan perusahaan lokal di Indonesia.

Korea Zinc merupakan perusahaan pengolahan logam non-besi terkemuka yang berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan dengan pendapatan US$ 8,7 triliun pada 2022 dan telah beroperasi sejak tahun 1974.

Perusahaan tersebut memproduksi sekitar 21 jenis logam non-besi dan berfokus pada industri yang berkelanjutan melalui pengembangan energi terbarukan dan baterai sekunder.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Bikin Ngiler! Korean Food Festival Kini Hadir di Transmart