Optimisme Bos PLN, Ada Semangat Tempur Energi Bersih di AIPF

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan untuk meningkatkan penggunaan Energi Bersih Terbarukan (EBT) di kawasan ASEAN, ada tantangan sekaligus peluang dalam waktu yang harus dihadapi.

Dari segi tantangan, ada beban modal investasi yang perlu ditemukan solusinya bersama-sama dengan setiap negara. Hal ini terutama dalam membangun pembangkit listrik ramah lingkungan yang lebih mahal ketimbang pembangkit batu bara.

Sebagai gambaran, Darmawan mengungkap pembangkit listrik berbahan bakar gas 1 Giga watt (Gw) hanya membutuhkan biaya US$ 500 Juta. Sedangkan pembangkit listrik tenaga Hydro 1 Gw membutuhkan US$ 2 miliar, dan pembangkit tenaga panas bumi 1 Gw memerlukan US$ 2,7 miliar.

Namun dari sisi peluang, biaya operasional atau pengeluaran operasional dari bahan bakar energi terbarukan sangatlah rendah. Sehingga investasi di awal pastinya akan sepadan dengan hasilnya. Dengan kompleksitas seperti itu, dia yakin ajang ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) yang merupakan rangkaian kegiatan ASEAN Summit ke- 43, bisa menjadi jembatan kolaborasi yang baik antar negara ASEAN untuk menemukan berbagai solusi mencapai energi bersih terbarukan (EBT).

Baca: Jurus PLN Salurkan Listrik Hijau Tanpa 'Kedip'

"Tentu saja forum semacam ini, Asian Indo Pacific Forum (AIPF), memberi kita gambaran bagaimana komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini menjadi bersatu dengan semangat juang (mencapai energi bersih)," ujar Darmawan dalam Asean Indo-Pacific Forum 2023, Rabu (6/9/2023).

"Kami sangat yakin, apa pun tantangan yang ada di depan, kami akan mampu bergerak maju mencapai kolaborasi dan kebijakan, kolaborasi teknologi, kolaborasi inovasi, kolaborasi investasi baik lokal, regional, dan juga internasional," tambahnya.

Semangat ini diharapkannya juga bisa digunakan dalam mencapai jaringan kelistrikan atau super grid terpadu dan ramah lingkungan antar wilayah ASEAN. Menurutnya, jaringan listrik yang saling terhubung ini menawarkan pasokan energi yang aman, kuat, dan berkelanjutan.

"Mimpi mengenai jaringan listrik di Asia sebenarnya mencerminkan mimpi tentang bagaimana kita bisa tumbuh bersama, menyediakan pasokan energi yang kuat, energi yang lebih andal," pungkasnya.

Baca: Indonesia Pimpin ASEAN Susun Ulang Daftar Barang Kena Tarif

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat AIPF, Indonesia Pacu Pembangunan Kawasan Berkelanjutan