Di Hadapan Jokowi, Bos IBC Sebut Ekosistem EV Untungkan ASEAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho mengungkapkan kehadiran ekosistem kendaraan listrik, termasuk baterainya akan menjadi kekuatan baru Indonesia dan ASEAN. Kehadiran ekosistem baterai ini menurutnya mampu memacu industri tanah air.
Toto mengatakan baterai yang diproduksi akan sesuai dengan standar yang digunakan di ASEAN. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi pemasok baterai EV di seluruh kawasan dan global.
"Baterainya akan suplai sesuai persyaratan di ASEAN dan ekosistem ini akan menguntungkan bukan cuma kawasan tetapi juga Asia Pacific," kata Toto di ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, Selasa (5/9/2023).
Selain baterai dengan satu standar ASEAN, ekosistem yang dibentuk juga termasuk battery swapping. Dengan begitu kendaraan listrik pun bisa dengan memiliki pilihan penambahan daya.
"Jadi motor listrik bisa dengan mudah swapping battery, jadi bukan cuma bisa mengisi ulang baterai. Ini bagus bagi industri untuk memiliki ekosistem baterai seperti ini," ujarnya.
Sebelumnya, Toto mengungkapkan pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara bakal beroperasi perdana di 2024. Adapun pabrik tersebut rencananya berlokasi di wilayah Karawang, Jawa Barat. Pabrik baterai ini merupakan hasil kerja sama dengan konsorsium asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group.
"Jadi kalau ekosistem baterai yang kita lihat yang sekarang paling masuk ke hilir dulu justru LG dan Hyundai pabrik nya sudah siap produksi 10 Giga Watt hour (GWh) cukup buat 200 ribu kendaraan EV per tahun," ujar Toto.
Menurut Toto konsorsium LG dan Hyundai melihat Indonesia bukan lagi sebagai pasar domestik. Lebih dari itu, mereka melihat bahwa Indonesia sebagai production hub. Dia juga berharap dengan dimulainya para pemain global baterai menanamkan investasinya di Indonesia, hal ini dapat diikuti dengan perusahaan global lainnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat AIPF, Indonesia Pacu Pembangunan Kawasan Berkelanjutan
