Buset! Harga Beras Pecah Rekor Lagi, Setahun Sudah Naik 13%

Damiana, CNBC Indonesia
06 September 2023 16:15
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memantau harga sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (CNBC Indonesia/Mrtyasari)
Foto: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memantau harga sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (CNBC Indonesia/Mrtyasari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras sudah setahun ini naik terus. Sejak Agustus 2022 lalu, harga beras merangkak naik dan menambah dalam gap harga tahun 2023 dan sebelumnya. Dalam setahun, harga beras bulan September ini sudah naik 13,78% dibandingkan September 2022. 

Kini, tak ada lagi harga beras yang berkisar di Rp10.000-an. Kecuali beras yang dijual pemerintah lewat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog.

Di mana, harga beras SPHP pun ternyata telah dinaikkan pemerintah. Sehingga, harga di konsumen kini di Rp10.900, dari sebelumnya Rp8.300-8.900 per kg, tergantung zona wilayah yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Mengutip Panel Harga Badan Pangan, harga rata-rata beras medium di bulan Agustus 2023 sudah mencapai 12.070 per kg dan terbang ke Rp12.460 per kg di bulan September. Awal tahun 2023, harga beras ada di Rp10.830 per kg, dan terus menanjak sampai saat ini.

Padahal, pada Agustus 2022 lalu masih di Rp10.780 per kg, dan pada September 2022 di Rp10.950 per kg. Pada awal tahun 2022, harga beras medium di Rp10.830 per kg, dan harga terendah ada di bulan Juli, yaitu Rp10.700 per kg.

Beras premium juga menunjukkan tren serupa.

Pada bulan Agustus 2023, harga beras premium berada di Rp13.730 per kg, dan melesat ke Rp14.130 per kg di bulan September. Aawal tahun 2023, harga beras premium adalah Rp12.350 per kg.

Dibandingkan setahun lalu, harga beras premium berada di Rp12.310 per kg di bulan Agustus 2022 dan naik ke Rp12.480 per kg di bulan September. Awal tahun 2022, harga beras premium ada di Rp12.350 per kg, dan terendah di Rp12.250 per kg pada bulan Juli 2022.

Hari ini, Rabu (6/9/2023), harga beras medium pecah rekor ke Rp12.550, naik Rp30 dari sehari sebelumnya. Begitu juga harga beras premium meroket ke Rp14.210 per kg, naik Rp10 dari sehari sebelumnya.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

Biang Kerok Harga Terus Meroket

Pengamat Pertanian Khudori menjelaskan, faktor produksi jadi penyebab dominan lonjakan harga beras saat ini. Kebijakan India melarang ekspor beras, kata dia, hanya memicu sentimen psikologis.

Karena itu, kata Khudori, keputusan pemerintah mempercepat penyaluran bantuan pangan berupa 10 kg beras kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan meredam laju kenaikan harga beras.

"Faktor dominan tentu produksi. Harga masih potensial akan naik. Berapa harganya, sulit memperkirakan. Bahwa bansos (bantuan pangan) akan menahan kenaikan harga agar tidak tinggi, ya. Itu terbukti saat penyaluran Maret-Juni lalu, harga beras naik tapi tidak tinggi alias relatif stabil," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (6/9/2023).

"Kalau pada saat yang sama SPHP bisa nggandoli agar harga tidak naik, harga akan relatif stabil. Kalau pun naik tidak terlalu besar," ujar Khudori.

Dia menambahkan, Indonesia juga akan memasuki musim paceklik.

Panel Harga Pedagang Eceran Beras Premium dan Beras Medium. (Tangkapan Layar panelharga.badanpangan)Foto: Panel Harga Pedagang Eceran Beras Premium dan Beras Medium. (Tangkapan Layar panelharga.badanpangan)
Panel Harga Pedagang Eceran Beras Premium dan Beras Medium. (Tangkapan Layar panelharga.badanpangan)

Jika mengikuti siklus produksi padi, katanya, hingga akhir September nanti adalah musim panen gadu. Karena produksi lebih rendah dari panen rendeng atau panen raya, harga gabah/beras akan lebih tinggi.

"Oktober nanti kita mulai musim paceklik. Biasanya Oktober adalah waktu awal tanam, yang akan dipanen akhir Januari atau awal Februari di musim panen raya," katanya.

"Produsen biasanya menahan produksinya. Atau sebagian dijual. Karena panen terbatas, pasokan akan rendah. Soal potensi panen belum tahu. Bahwa Kementan (Kementerian Pertanian) sudah menyiapkan 500 ribu ha (hektare) belum bisa dipastikan bagaimana hasilnya. Kalau benar sudah tanam, hasilnya baru akan ketahuan November nanti," jelasnya.

Selain faktor produksi, ujar Khudori, ada faktor konsumsi yang juga berdampak pada pergerakan harga beras.

"Konsumsi beras nasional periode Januari-September 2023 diproyeksikan meningkat, mencapai 22,89 juta ton. Menurut data BPS, angka itu lebih tinggi dibandingkan konsumsi beras periode sama tahun 2022 yang mencapai 22,62 juta ton," paparnya.

"Sementara, jika dilihat lebih detail, neraca beras nasional mulai defisit lagi sejak Juli, Agustus dan September 2023. Jumlah defisit beras selama tiga bulan itu diestimasi sebesar 420.000 ton, setelah lima bulan berturut-turut neraca beras surplus 4,35 juta ton," tutur Khudori.

Di sisi lain, lanjutnya, ada fenomena El Nino yang tentu berdampak ke sektor pertanian.

"Rangkaian berbagai faktor ini sepertinya membuat harga gabah/ beras terus naik," kata Khudori.

Harga Beras Bakal Naik Lagi

Sebelumnya, Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan, salah satu penyebab masih tingginya harga beras karena stok yang ada saat ini belum sepenuhnya beredar ke pasar.

Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin, 4 September 2023.

"Dari data survei akhir tahun 2022, maka diperoleh stok beras carry over ke tahun 2023 sebanyak 4 jutaan ton. Dari data tersebut 51% di rumah tangga produsen, 10% di rumah tangga konsumen, 13% di pedagang, 15% di penggilingan, 4% horeka (hotel, restoran, katering) dan industri, serta 7% di Perum Bulog," jelasnya.

"Kalau kita analogikan dengan produksi, kalau pun di akhir Oktober produksi ada 27 jutaan (ton), bisa dipastikan tidak semuanya beredar di market (pasar). Ini jadi salah satu penyebab di lapangan harga beras relatif masih akan menanjak," kata Ketut.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bulog Blak-blakan Harga Beras Seharusnya, Begini Perhitungannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular