BUMN Performance Report 2023

Proyek Besar RI Tekan Emisi: Bangun Jaringan Raksasa!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
04 September 2023 17:45
Melihat Gardu Induk 150kV Kendari. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya untuk menekan jumlah emisi yang dihasilkan dari sektor ketenagalistrikan. Salah satunya yaitu dengan mendorong pembangunan interkoneksi jaringan listrik besar atau super grid di Indonesia.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, permintaan dan konsumsi listrik terbesar saat ini berada di Pulau Jawa. Sementara banyak pembangkit listrik berbasis sumber energi baru dan terbarukan berada di luar Pulau Jawa.

"Artinya untuk kita masuk ke pembangkit renewable sebagai based load kita, kita harus bangun grid. Nah kita harus diskusi dengan Kementerian ESDM, ini grid dari Sumatera, Jawa, sama Kalimantan ini harus dibangun dulu. Nah ini kita ada program nanti untuk super grid. Nah ini tanpa super grid ini kita gak mungkin dapat replacement untuk batu bara yang di Jawa," kata Tiko dalam acara BUMN Performance Report 2023 CNBC Indonesia, dikutip Senin (4/9/2023).

Sementara itu, untuk sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang mempunyai skala kecil, misalnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB) akan dibangun dengan flexible grid. Hal tersebut lantaran keduanya yang bersifat intermittent atau berjeda, alias pasokan listrik tidak selalu ada ketika dibutuhkan.

"Supaya nanti mereka masuk ke sistem dalam kondisi dia lagi full kapasitas. Seperti kayak solar (panel surya/ PLTS), solar kan nanti di jam 7 pagi sampai jam 3-4 siang kan, nanti malam kan dia mati nah itu flexible grid nah dia harus masuk ke grid pada waktu dia ada produksi nanti pada waktu hari-hari dia tutup turun produksinya. Wind kan juga gitu," tambahnya.

Oleh sebab itu, ia pun mendorong agar investasi untuk flexible grid dapat segera terbangun terlebih dahulu di Indonesia. Setelah itu, baru proyek super grid untuk menjadi prioritas.

"Baru kita bangun ke skala besar 2030 ke belakang baru kita bangun hydro, geothermal, wind, dan solar ini," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genjot Energi Terbarukan, RI Bakal Bangun Transmisi Raksasa!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular