Ini Cara Erick Thohir Tekan Emisi di Kelistrikan RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya untuk menekan jumlah emisi dari sektor kelistrikan. Mengingat sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan setidaknya ada beberapa inisiatif untuk mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan. Salah satunya yakni dengan mendorong penggunaan teknologi untuk PLTU batu bara yang rendah emisi.
"Indonesia lagi bermasalah dengan polusi dan memang kita sebagai negara, memang sangat bergantung dengan fossil fuel, sebagian besar pembangkit kita ini memang batu bara. Mungkin jangka pendek kita ingin supaya batu bara ini bisa dikerjakan dengan teknologi maupun proses yang bisa menurunkan emisi jangka pendeknya seperti apa," kata dia dalam acara BUMN Performance Report 2023, dikutip Senin (4/9/2023).
Langkah berikutnya yakni dengan melakukan program konversi dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Ini cukup penting mengingat jumlah pembangkit yang menggunakan diesel masih cukup banyak. "Itu kita juga akan dorong supaya masuk di dieselisasi kita dorong masuk LNG dalam 2-3 tahun ke depan," katanya.
Di saat yang bersamaan pihaknya juga bakal mendorong kegiatan tender untuk pembangkit-pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Akan kita mulai dorong supaya partisipasi swasta juga membangun renewable sektor ini semakin besar. Nah ini semua akan kita dorong di RUPTL supaya sampai NZE 2060 dan menurunkan emisi gas rumah kaca itu sekitar 30-40% dalam beberapa waktu ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) memperkirakan kebutuhan listrik nasional pada 2060 bakal meningkat menjadi 1.800 terawatt hour (TWh). Adapun jika perusahaan setrum tersebut tidak berupaya untuk mengurangi emisi karbon, maka karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dapat mencapai 1 miliar ton hingga periode tersebut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dalam transisi energi, PLN memiliki roadmap proyek yang berlangsung dari 2021 hingga 2060 mendatang. PLN juga memetakan sejumlah peluang kerja sama untuk mendukung pencapaian NZE 2060.
"Visi PLN ke depan tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan," ujar Darmawan dalam diskusi Sustainable Finance For Climate Transition, Kamis (14/7/2022).
(pgr/pgr)