RI Masih Perlu Minyak, Eksplorasi Pertamina Terus Digenjot!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa Indonesia masih akan memerlukan energi fosil seperti minyak dan gas (migas). Hal ini sebagai upaya menjaga ketahanan energi dalam negeri.
Dengan begitu, Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong perusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina (Persero) agar terus melakukan eksplorasi di sisi hulu migas.
"Ketahanan di Pertamina kita coba untuk dorong lagi eksplorasi di hulu dan juga meningkatkan resources kita," ungkap pria yang akrab disapa Tiko ini kepada CNBC Indonesia dalam program BUMN Performance Report 2023, dikutip Senin (4/8/2023).
Adapun, Tiko mengatakan saat ini Indonesia memiliki cadangan migas hingga 7 tahun kedepan. Dengan begitu, pihaknya terus mendorong eksplorasi dan mendapatkan pasokan dari luar negeri untuk meningkatkan cadangan migas dalam negeri.
"Kita punya reserve life 7 tahun untuk 2 hal pertama untuk melakukan eksplorasi-eksplorasi baru di Indonesia dan melakukan MNA untuk membeli sumber-sumber minyak yang produktif di luar negeri untuk meningkatkan cadangan kita ke depan," tambahnya.
Selain itu, Tiko menyebutkan bahwa walaupun Indonesia saat ini juga tengah mendorong transformasi energi menjadi energi yang lebih bersih, pihaknya terus melakukan transformasi ke produk yang ramah lingkungan seperti bio fuel dan bio diesel.
"Tapi di sisi lain, Pertamina juga melakukan transformasi contohnya bio fuel, contohnya menggunakan bio diesel, menggunakan etanol supaya juga menggunakan sumber daya nabati kita CPO (crude palm oil), tebu, untuk menjadi bahan baku untuk bahan bakar," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dejavu, RI Bisa Jadi 'Raja' Minyak Lagi
