Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Perjuangan BI Berlayar ke Banda Neira Demi Tukar Uang Lecek

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
02 September 2023 09:15
Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Foto: Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Banda Neira, CNBC Indonesia - Waktu menunjukkan pukul 05.00 WIT, jangkar kapal Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo 991 diturunkan. Pejuang ekspedisi rupiah berdaulat tiba di pulau Banda Neira.

Berlayar dari Ambon, perjalanan ini memakan waktu selama kurang lebih 13 jam. Beruntung cuaca bersahabat, meski badan terus berayun perjalanan terbilang lancar.

Langit cerah menyambut kedatangan tim ekspedisi yang kompak mengenakan rompi biru dan topi coklat. Sekoci diturunkan untuk mengantarkan tim ke daratan.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Tim yang beranggotakan 68 pejuang tersebut dibawa bergantian, beserta setumpuk uang di dalam 9 kontainer sebanyak Rp600 juta. BI juga membawa beberapa bahan pokok dan peralatan yang nantinya akan disumbangkan ke masyarakat.

Demikianlah pantauan langsung CNBC Indonesia yang ikut serta dalam ekspedisi rupiah berdaulat Maluku, Sabtu (2/9/2023)

Diketahui, Banda Neira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda dan merupakan pusat administratif kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 12 desa.

Pada abad ke-16, Kepulauan Banda menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dunia sehingga Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris bersaing untuk menguasai wilayah ini.

Banda Neira merupakan wilayah yang penuh dengan sejarah. Tiga tokoh pejuang kemerdekaan pernah diasingkan di sini, adalah Sultan Sjahrir, Tjipto Mangunkusumo dan Mohammad Hatta.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Alam nan indah menjadi keistimewaan pulau yang dihuni 14.000 penduduk tersebut. Ada pulau Run dan Gunung Api Banda yang seringkali menjadi tujuan para turis domestik dan mancanegara.

Saat kaki menyentuh daratan terngiang petikan lagu sampai jadi debu yang ditulis oleh Ananda Badudu dan Rara Sekar. 'Badai Puan telah berlalu. Salahkah ku menuntut mesra? Tiap taufan menyerang kau di sampingku

Kau aman ada bersamaku'

Seperti liriknya, Banda Neira memang seromantis itu. Langit biru, udara sejuk dan kota yang tenang. Tak khayal banyak orang ke sini untuk berbulan madu atau bahkan cukup menengkan pikiran dari hiruk pikuknya ibu kota.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Warga Serbu Penukaran Uang BI

Penukaran uang dimulai pada pukul 09.00 WIT di Lapangan Segitiga. Ratusan masyarakat sudah tampak hadir lebih dulu, antre sembari membawa rupiah yang siap ditukarkan.

Ada yang membawa pecahan Rp100.00 hingga Rp2.000 dan Rp. 1000 yang tampak lusuh. Tidak sedikit juga yang robek atau hanya tersisa sebagian. Beberapa orang juga membawa recehan untuk ditukarkan uang kertas.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dan Wakil Asisten Operasi Kasal Laksamana Pertama TNI Ariantyo Condrowibowo.

Doni menyampaikan, Banda Neira adalah salah satu wilayah yang ada di pecahan rupiah karena keindahan alamnya. BI di sini akan membantu warga untuk penukaran uang lusuh atau yang membutuhkan pecahan kecil.

"Keluarkan uang yang lusuh bawa kesini kita sediakan uang yang baru," kata Doni.

Acara akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIT. Selain penukaran uang, BI juga akan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan serta layanan kesehatan.

Mirna (32 tahun) membawa pecahan Rp 2000 sebanyak Rp292.000. Kondisinya tampak lusuh dan beberapa sedikit sobek. Ia mengatakan, uang tersebut merupakan hasil dari jualan yang dilakukan sehari-hari.

Deputi Gubernur BI Doni P Joewono bersama Pejuang Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)Deputi Gubernur BI Doni P Joewono bersama Pejuang Ekspedisi Rupiah Berdaulat tiba di Banda Neira. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)

Biasanya uang tersebut dia masukkan ke bank. Dengan hadirnya BI, Mirna merasa terbantu karena uang tersebut bisa dijadikan modal untuk usaha sampingannya lagi.

"Harapannya kalau boleh sering-sering ke Banda biar bisa ditukar. Kalau udah lusuh kadang gak bisa terpakai," jelas Mirna kepada CNBC Indonesia.

Hal yang senada juga diutarakan oleh Irma (40 tahun). Pegawai Kecamatan tersebut membawa uang recehan yang disimpan sejak beberapa waktu lalu. Nominalnya adalah Rp 71.000.

Sayangnya ada beberapa koin tidak bisa ditukar karena merupakan emisi lama yang sudah tidak berlaku lagi.

"Kan kalau pulang belanja ada recehan kita masukkan kaleng. Kadang lupa saking lamanya. Makanya BI hadir kemari itu membantu biar bisa kita tukar," ujar Irma.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Bawa Kontainer Berisi Rupiah Ratusan Juta ke Banda Neira

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular