Diminta Kerek Lifting Migas, Ini Respons Menteri ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menggenjot produksi siap jual atau lifting minyak pada 2024 mendatang. Hal tersebut menyusul permintaan Komisi VII DPR yang meminta agar pemerintah dapat menaikkan kembali target lifting dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan jajarannya akan bekerja keras untuk merealisasikan target lifting minyak di tahun depan. Salah satunya dengan mengurangi unplanned shutdown dan menggali potensi peningkatan produksi dari wilayah kerja lainnya.

"Satu perbaiki yang sekarang bocor-bocor, kemudian cegah unplanned shutdown dan juga ada potensi tambahan itu kita harapkan jadi bisa dioptimalkan," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/9/2023).

Baca: 15 Tahun, PDSI Sudah Ngebor Lebih 1.000 Sumur Minyak!

Selain itu, ia juga mengharapkan adanya tambahan produksi dari Minyak Non Konvensional (MNK) yang saat ini tengah dilakukan pengeboran di Blok Rokan. Arifin berharap hasil pengeboran proyek MNK di Blok Rokan dapat membuahkan hasil.

"Mudah-mudahan yang Rokan kita ngebor MNK ini kita harapkan kuartal 2 atau semester 1 tahun depan sudah ada data informasi, kalau ada ya bsia mulai nambah nambah lagi karena potensinya masih banyak," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Kementerian ESDM Kamis (31/8/2023), Komisi VII meminta Menteri ESDM untuk dapat kembali menaikkan target lifting migas ke level 1,668 juta boepd atau naik dari usulan awal pemerintah saat pidato nota keuangan presiden yang dipatok 1,658 juta boepd.

Dengan rincian, lifting minyak naik ke ke level 635.000 bopd, dari yang sebelumnya ditetapkan sebesar 625.000 bopd. Sementara lifting migas tetap di angka 1,003 juta boepd.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Target Lifting Migas RI Semakin Menciut