Menteri ESDM Soal Ganti Pertalite: Etanolnya Kita Belum Punya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
01 September 2023 17:25
Analis menyiapkan sample untuk melakukan uji distilasi di ruang laboratorium Integrated Terminal Pertamina, Pelumpang, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Analis menyiapkan sample untuk melakukan uji distilasi di ruang laboratorium Integrated Terminal Pertamina, Pelumpang, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan belum ada rencana untuk meningkatkan kadar oktan jenis BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92.

Alih-alih menggenjot produksi Pertamax Green 92, ia justru mendorong Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan campuran 40% atau disebut B40 terlebih dulu pada tahun depan.

"Kita kalau mau menuju green, udah, satu, B35. Tahun depan bikin B40. Nah sementara etanolnya kan kita belum punya, kemarin baru uji coba yang di Jawa Timur," kata Arifin ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/9/2023).

Arifin mengakui saat ini Indonesia memang sudah dapat memproduksi etanol. Adapun kebun-kebun tebu yang ada di Jawa Timur juga tengah diupayakan dengan teknologi dari Brazil untuk dapat memproduksi etanol.

"Nah kalau itu bisa, nanti itu rencana, ya kita lihat potensi pengembangannya di Papua. Karena dulu katanya bibit tebu itu asalnya dari Papua, pindah ke Portugis, baru ke Brazil. Nah sekarang balik ke habitatnya. Kalau sudah kembali ke habitatnya, bisa nggak kita optimalkan itu? Jadi, nah kalau udah etanol nanti kita kayak Brazil," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar produk Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis bensin, yang dijual ke masyarakat mulai tahun depan minimal bisa sekelas Pertamax (RON 92). Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana nilai oktan bensin yang boleh beredar minimal 91 (RON 91).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini internal Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur bensin Pertalite (RON 90) dengan Ethanol 7 % (E7), sehingga menjadi Pertamax Green 92.

Bila ini disetujui pemerintah, maka mulai tahun depan menurutnya Pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin dan ramah lingkungan, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).

"Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo. Ini kita yakini dapat berikan manfaat," ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023).

Namun, lanjutnya, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

"Program Langit Biru tahap 2 dari RON 90 ke RON 92. Sesuai KLHK, oktan yang boleh dijual itu 91, aspek lingkungan menurunkan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor," jelasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Harga BBM Pertalite Turun? Ini Kata Menteri ESDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular