Bukan Pertamax Green 92, Menteri ESDM Lebih Setuju Ini..
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan belum ada rencana peningkatan kadar oktan jenis BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92. Hal tersebut menyusul usulan Pertamina yang akan mengubah spesifikasi jenis BBM RON 90 menjadi RON 92.
Menurut Arifin pemanfaatan etanol untuk produksi BBM sejatinya cukup memungkinkan untuk dilakukan. Namun alih-alih menggenjot jenis BBM tersebut, pemerintah justru akan mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan campuran 40% atau disebut B40 terlebih dulu pada tahun depan.
"Belum, nanti. Kita kalau mau menuju green, udah, satu, B35. Tahun depan bikin B40. Nah sementara etanolnya kan kita belum punya, kemarin baru uji coba yang di Jawa Timur," kata Arifin ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/9/2023).
Arifin menyebut Indonesia sendiri saat ini sudah mulai memproduksi etanol. Adapun kebun-kebun tanaman tebu yang ada di Jawa Timur tengah diupayakan dengan teknologi dari Brazil untuk dapat memproduksi etanol.
"Nah kalau itu bisa, nanti itu rencana, ya kita lihat potensi pengembangannya di Papua. Karena dulu katanya bibit tebu itu asalnya dari Papua, pindah ke Portugis, baru ke Brazil. Nah sekarang balik ke habitatnya. Kalau sudah kembali ke habitatnya, bisa nggak kita optimalkan itu? Jadi, nah kalau udah etanol nanti kita kayak Brazil," ujarnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar produk Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis bensin, yang dijual ke masyarakat mulai tahun depan minimal bisa sekelas Pertamax (RON 92). Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana nilai oktan bensin yang boleh beredar minimal 91 (RON 91).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini internal Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur bensin Pertalite (RON 90) dengan Ethanol 7% (E7), sehingga menjadi Pertamax Green 92.
Bila ini disetujui pemerintah, maka mulai tahun depan menurutnya Pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin dan ramah lingkungan, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).
"Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo. Ini kita yakini dapat berikan manfaat," ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023).
Namun, lanjutnya, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan. "Program Langit Biru tahap 2 dari RON 90 ke RON 92. Sesuai KLHK, oktan yang boleh dijual itu 91, aspek lingkungan menurunkan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor," jelasnya.
(pgr/pgr)