
Prabowo Buka Suara soal Diseret Huru-Hara AS-China

Jakarta, CNCB Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara soal dirinya yang terseret huru-hara Amerika Serikat (AS) dan China. Ini terkait sengketa wilayah kedaulatan negara-negara Asia Tenggara dan China di Laut China Selatan (LCS).
Perlu diketahui, sebelumnya muncul pemberitaan yang menyebutkan jika dirinya dan Menhan AS Llyod Austin memiliki pandangan yang sama terkait klaim maritim dan tindakan ekspansif China di LCS. Hal ini dibalas reakstif oleh China dan membuat Beijing mengatakan pemberitaan itu palsu.
Prabowo menegaskan Indonesia pada prinsipnya bersahabat dengan semua negara. Indonesia, tegasnya, menganut politik luar negeri bebas aktif atau non-aligned.
"Posisi Indonesia sangat jelas. Kita adalah non-aligned," katanya dalam pernyataan pers yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (1/9/2023).
"Kita adalah nonblok, kita bersahabat dengan semua negara. Jadi saya kira itu yang penting," tambahnya.
Khusus pertemuannya dengan Menhan AS, ia pun mengatakan tidak terdapat joint statement antara keduanya saat bertemu beberapa waktu lalu di Pentagon. Sejalan dengan prinsip bebas aktif, ia pun menekankan kembali bahwa Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan China, AS maupun Rusia sekalipun.
"Tidak ada joint statement dan tidak ada press conference ya. Yang penting saya garis bawahi bahwa hubungan kita dengan Tiongkok (China) sangat baik. Kita saling menghormati, kita sudah ada saling pengertian," lanjut Prabowo.
"Saya sampaikan, kita sangat bersahabat sama Tiongkok. Kita juga menghargai AS, kita juga bersahabat sama Rusia," imbuhnya.
Ditambahkan Prabowo, jalinan hubungan yang baik di antara Indonesia dan sejumlah negara mitra pun tercermin dari rangkaian kunjungan kenegaraan yang ia lakukan. Dalam waktu dekat, Prabowo mengungkapkan dirinya akan memenuhi undangan serta bertandang ke China dan Rusia.
"Saya juga akan ke Moskow. Saya juga dapat undangan ke Beijing bulan Oktober, Insya Allah saya diundang ke sana," ujarnya.
"Kita mungkin bisa menjadi jembatan di antara semua negara," harapnya lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Temui Menhan AS, Bahas Pesawat hingga 'Senggol' China