Rupiah Bisa Balik Rp14.600 di 2024, Bos BI Ungkap Rahasianya

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
31 August 2023 17:42
Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023
Foto: Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023.

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota dewan di Komisi XI mempertanyakan perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang telah ditetapkan BI untuk 2024 di kisaran Rp 14.600-Rp 15.100 per dolar AS. Terutama karena asumsi di RAPBN 2024 sebesar Rp 15.000 per dolar AS.

Kritikan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit saat rapat kerja dengan Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, serta Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti tentang Asumsi Dasar Makro RAPBN 2024.

"Syarat dan ketentuannya bagaimana capai itu apa semua cadangan devisa BI terkuras atau DHE nya 1 tahun atau apa syarat dan ketentuan sehingga nilai tukar Rp 14.600," kata Dolfie di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Merespons itu, Perry pun mengungkapkan sejumlah hal yang bisa membuat rupiah menuju level optimistis Rp 14.600 per dolar AS. Pertama adalah potensi DHE yang mampu memperkuat cadangan devisa berkat regulasi dalam PP Nomor 36 Tahun 2023.

"Untuk DHE SDA sekitar US$ 9 miliar per bulan mulai Desember jadi setahun 9x12 bulan itu sekitar US$ 108 miliar, itu kalau sukses semua ya, sehingga itu salah satu faktor yang tentu bisa berikan penguatan terhadap nilai tukar rupiah," ucap Perry.

Kedua, dia melanjutkan rupiah bisa ke level Rp 14.600 per dolar AS bilamana suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed), yakni Fed Fund Rate (FFR) tak lagi naik hingga 2024. Saat ini FFR berada pada level 5,25%-5,5% per Juli 2023.

"Kedua, ya tentu saja rupiah akan menguat kalau Fed Fund Rate enggak naik lagi, tapi kita enggak tahu kan, kita tidak bisa presdiksi bisa naik, bisa enggak," ucap Perry.

"Ketiga tentu saja BI akan terus melakukan intervensi jadi ini beberapa syarat yang itu perlu dilakukan," tegasnya.

Kendati begitu, Perry menekankan bila berbagai syarat itu tidak terpenuhi, maka rupiah tentu akan bergerak sesuai dengan rentang yang telah ditetapkan dalam RAPBN 2024, yaitu sebesar Rp 15.000 per dolar AS.

"Tentu saja itu kan masih ada ketidakpastian apakah DHE nya bisa 100%, apa FFR enggak naik, sehingga itu kenapa kita mendukung yang Rp 15.000 untuk yang diasumsikan dalam RAPBN dan itu kurang lebih mendakti titik tengahnya," tutur Perry.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Lelang Deposito Valas DHE BI Bukukan Rekor Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular