
Kendalikan Harga Beras Dkk, Begini 5 Arahan Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membagikan lima arahan penting dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait dengan pengendalian inflasi pangan ke depannya.
Arahan ini disampaikan oleh Presiden dalam Rakernas Pengendalian Inflasi 2023 yang diadakan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Perry, sasaran inflasi tahun ini akan tercapai, yakni dalam kisaran 2%-4%. Tahun depan, sasaran inflasi dipatok 1,5%-3,5% sehingga koordinasi antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam Gernas untuk pengendalian pangan terus dilanjutkan dan diperkuat.
Oleh karena itu, Presiden memberikan lima arahan untuk pengendalian inflasi pangan. Pertama, integrasi data khususnya data pangan antar daerah kalau ini diintegrasikan secara baik sehingga kebijakannya bisa tepat sasaran.
Kedua adalah peningkatan kerja sama antar daerah untuk pembagian pasokan antara daerah. Ini harus bisa diatasi sehingga harga-harga bisa dikendalikan.
Ketiga, kelancaran distribusi. Presiden, kata Perry, meminta kelancaran distribusi perlu ditingkatkan. Keempat, Presiden berpesan agar tim pengendali inflasi melakukan peningkatan operasi pasar. Kelima, lanjut Perry, melanjutkan komunikasi dan koordinasi antara pusat dan daerah.
"Itu lima arahan presiden dan Insyaallah inflasi di Indonesia sekarang terendah dan tahun depan bisa di 2,5% plus minus 1%," ujar Perry.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui saat ini harga beras di Indonesia sedang bermasalah karena trennya naik terus. Penyebabnya antara lain kemarau ekstrem akibat El Nino yang melanda wilayah Indonesia.
"Saya senang bahwa harga-harga di pasar minggu ini di Pekalongan, dicek lagi di Palu, semuanya pada posisi menurun hanya satu yang masih masalah di urusan beras, karena ada super El Nino," kata Jokowi dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah, di Istana Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ia mengatakan kondisi ini juga terjadi di banyak negara tetangga, bahkan kini negara-negara produsen beras menghentikan ekspor beras demi menjaga pasokan beras di dalam negerinya.
"Saya bertemu ke Perdana Menteri Hunsen (Kamboja), PM Bangladesh, Perdana Menteri India, ya gimana harga beras nggak naik ya mereka enggak ekspor, pegang untuk keamanan dalam negerinya," kata Jokowi.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bicara Krisis Pangan di IPB, Jokowi Bukan Mau Nakut-Nakuti
