RI Ketiban Durian Runtuh Rp510 T, Tapi Ditekan Dunia!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 August 2023 18:42
Sambutan Presiden Jokowi Pada Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023, Palu, 30 Agustus 2023. (Tangkapan Kayar Youtube)
Foto: Sambutan Presiden Jokowi Pada Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023, Palu, 30 Agustus 2023. (Tangkapan Kayar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali membanggakan bahwa program hilirisasi nikel di dalam negeri membuahkan hasil. Di mana, nilai ekspornya melejit hingga Rp 510 triliun pada tahun 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp 30 triliun.

Hanya saja, kebijakan mengenai hilirisasi khususnya pelarangan ekspor bijih nikel dikatakan oleh Presiden Jokowi mendapatkan tekanan dari mana-mana. Diantaranya adalah Uni Eropa (UE) yang melakukan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta Dana Moneter International (IMF) yang memberikan peringatan.

"Kita sudah digugat di WTO, digugat oleh Uni Eropa, kita diberi peringatan oleh IMF. pak ini ada tekanan terus," ungkap Presiden Jokowi dalam pembukaan Mahasabha XII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (30/8/2023).

Atas hal itu yang jelas, kata Presiden Jokowi, Indonesia tidak akan mundur, khususnya atas kekalahan gugatan Uni Eropa di WTO pada Oktober tahun 2022.

"Tahun lalu kita kalah, kalah, kalah tapi saya sampaikan pada menteri, menterinya tanya pada saya. Pak kita kalah, ya gapapa kalah, tapi jangan mundur. Saya perintahkan banding, kalah, banding. Udah," tegas Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, bahwa banding gugatan di WTO membutuhkan waktu setidaknya tiga sampai lima tahun. Yang jelas, seiring dengan berjalannya banding gugatan tersebut, fondasi industri atau hilirisasi di Indonesia sudah mengalami penguatan.

"Kalau digugat kita mundur, sampai kapan pun negara ini tidak akan jadi negara maju. Apalagi nanti CPO, pertanian, rumput laut semua masuk hilirisasi. Rumput kaut kita nomor 2 di dunia tapi kita ekspor mentahan, mentahan, mentahan. Diindustrikan, hilirisasikan, nilainya akan kita lihat berapa kali lipat,"

"Masa sejak VOC 400 tahun yang lalu kita ekspor bahan mentah sampe sekarang kita mau terus ekspor bahan mentah? saya tidak," tegas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga membeberkan keuntungan dari hilirisasi nikel di Indonesia. Ia mencatat, sebelum larangan ekspor bijih nikel berjalan, nilai ekspor yang diperoleh Indonesia hanya Rp30-an triliun. Namun, pasca larangan ekspor dan hilirisasi nilai ekspor melejit hingga menjadi Rp510-an triliun.

"Itu baru satu barang, kita ini punya barang-barang yang lain, komoditas yang lain. Nikel, timah, tembaga, bauksit, batu bara semuanya. satu-satu gak usah tergesa-gesa tapi terus konsisten dan gak usah kita ini takut gara-gara digugat di WTO misalnya, jangan mundur," tutur Presiden Jokowi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Lengkap IMF Minta Hilirisasi Jokowi Dihapus!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular