Dunia Mengerikan! Jokowi: 96 Negara Jadi Pasien IMF

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 30/08/2023 13:36 WIB
Foto: Sambutan Presiden Jokowi Pada Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023, Palu, 30 Agustus 2023. (Tangkapan Kayar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, semua negara kini berada pada situasi sulit. Buktinya, sebanyak 96 negara kini telah positif menjadi pasien dana moneter internasional (IMF).

"Saya bertanya kepada managing Director IMF terakhir berapa negara yang menjadi pasien IMF. 96 negara, hampir separuh negara di dunia ini jadi pasien IMF artinya tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah," ungkapnya Pada Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023, Palu, Rabu (30/8/2023)


Selepas pandemi covid-19, situasi memang tidak cukup baik. Inflasi naik karena permintaan tiba-tiba meningkat seiring dengan kembalinya mobilitas masyarakat. Sementara pasokan tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut.

"Krisis ekonomi, bisa ngatasi pandemi tapi gak bisa ngatasi pandeminya. Krisis pangan, bisa ngatasi pandemi tapi pangan harganya dibanyak negara naik lebih dari 50% ada yang lebih dari 100%," jelasnya.

Situasi semakin buruk ketika perang Rusia dan Ukraina menyebabkan krisis pangan dan energi. Kenaikan inflasi menjadi tak terbendung, sehingga direspons agresif oleh beberapa negara maju melalui kenaikan suku bunga acuan. Amerika Serikat (AS) adalah salah satunya, yang akhirnya membuat gejolak besar pada pasar keuangan.

"Krisis energi di beberapa negara di uni eropa gas bbm, naik bahkan 700% kita kalau naik dinaikan bensin 10% saja mahasiswa demonya 2 bulan. naik 20% demonya 6 bulan. itu ada yang naik gas sampai 700% bapak ibu bisa bayangkan saudara bisa bayangkan betapa tantangan dunia ini tidak mudah," terang Jokowi.

Situasi semakin berat ke depan. Jokowi meminta semua pihak harus waspada. Khususnya yang disebabkan oleh tensi geopolitik dan perubahan iklim.

"Tantangan dunia saat ini betul-betul tidak semakin mudah tapi ke depannya juga akan semakin menyulitkan. semakin sulit bukan hal yang mudah," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB