
Disadari Sri Mulyani, Ekonomi Naik Tapi Masih Ada yang Miskin

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif, bahkan di atas 5% selama tujuh kuartal terakhir pasca pandemi covid-19. Meski demikian, ekonomi salah satu negara terbaik di dunia ini masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan.
Hal ini disadari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang diutarakan ketika rapat kerja dengan Komisi XI, DPR RI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023)
"Saya sangat memahami kalau di lapangan kita berhadapan dengan banyak sekali fenomena yang kita kelola, masyarakat merasa PDB naik kita ga merasakan, atau kemiskinan yang sifatnya struktural," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan melanjutkan tren penurunan menjadi 9,36 persen per Maret 2023 dari sebelumnya 9,57 persen pada September 2022.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang dari September 2022. Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Secara spasial, tingkat kemiskinan per Maret 2023 menurun baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Pemerintah, kata Sri Mulyani telah memiliki berbagai kebijakan agar kemiskinan yang mengakar tersebut bisa diatasi. Termasuk juga dengan memotong garis kemiskinan melalui serangkaian program di bidang kesehatan dan pendidikan.
"Tapi program secara nasional adalah kita akan terus mencoba mengadress yang sifatnya fundamental atau kemiskinan antar generasi," ujarnya.
"Kita lihat programnya dari keseluruhan APBN ada yang sifatnya bantuan langsung yang diterima kelompok miskin, sembako, kas transfer itu memang yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya beli. Itu dari sisi teori maupun dari sisi realitas dibutuhkan karena mereka membutuhkan support terhadap minimum consumption," papar Sri Mulyani.
Pemerintah juga memiliki program untuk mendorong masyarakat bisa berusaha lewat subsidi KUR, UMI dan lainnya. Lewat pemerintah daerah (Pemda) seharusnya menurut Sri Mulyani juga memiliki arah yang sama, sebab pemerintah pusat sudah menyalurkan transfer ke daerah dalam jumlah yang besar.
"Daerah menggunakan TKD dan TAD mereka untuk melakukan tugas fungsi ekonomi pemberantasan kemiskinan," tegas Sri Mulyani.
Pembangunan infrastruktur juga merupakan bagian dari mendorong ekonomi masyarakat. Misalnya jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan hingga bandar udara (bandara) yang menkoneksikan satu daerah ke daerah lain.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru AS, Rusia, China Sampai India, Sri Mulyani Was-was!