Internasional

AS-China Ribut Bawa-Bawa Prabowo, Ada Apa?

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 29/08/2023 15:00 WIB
Foto: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat melakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III di Pentagon, Amerika Serikat. (Instagram @prabowo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China bereaksi keras terhadap serangkaian klaim Amerika Serikat atas ketegangan di Laut China Selatan. Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ikut terseret ke dalam 'pusaran'.

Mengutip laporan Global Times, Selasa (29/8/2023), media resmi yang berada di bawah naungan Partai Komunis China (PKC), AS telah melakukan provokasi memberikan jaminan dukungan kepada Filipina atas insiden Terumbu Karang Ren'ai, yang bertujuan untuk menebarkan perselisihan antara China dan Asean.

Hal tersebut dinilai akan membalikkan situasi keamanan regional sekaligus menjadi sebuah "bom waktu" dan menghancurkan tatanan berbasis aturan yang berpusat pada Asean.


Karl Thomas, komandan armada terbesar AS, Armada Ketujuh, mengatakan pada Minggu (27/8/2023) bahwa "perilaku agresif" China di Laut China Selatan harus ditentang dan dicegah.

Thomas meyakinkan Filipina akan dukungan AS dalam menghadapi "tantangan bersama" di wilayah tersebut, dengan mengatakan, "Pasukan saya ada di sini karena suatu alasan".

Menanggapi pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada Senin (28/8/2023) bahwa pihaknya merasa sulit untuk memahami mengapa komandan AS membuat pernyataan yang, dianggapnya, memutarbalikkan fakta dan menabur perselisihan.

"Penjaga pantai China mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan kedaulatan, hak, dan kepentingan maritim China. Hal ini tidak tercela. AS tidak punya hak untuk ikut campur," katanya.

Dia pun menyinggung pernyataan AS yang dianggap sebagai manipulasi dan menggiring perpecahan antara China dengan Asean.

Kepala Pentagon AS Lloyd Austin disebut mengincar hubungan yang lebih erat dengan rekannya dari Indonesia, dan mengatakan bahwa kedua belah pihak "memiliki pandangan yang sama bahwa klaim ekspansif Tiongkok di Laut Cina Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional."

Namun, Global Times melaporkan, berdasarkan klaim Kedutaan Besar China, pihak Indonesia mengatakan kepada Kedutaan Besar China di Indonesia bahwa apa yang dijelaskan oleh AS tidak benar, dan tidak ada konten seperti itu yang dapat ditemukan dalam siaran pers pihak Indonesia pada pertemuan yang sama.

Sebelumnya, diketahui Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III di Pentagon, Amerika Serikat.

Pertemuan tersebut turut diunggah Prabowo dalam akun Instagram resminya, @prabowo, Jumat (25/8/2023).

"Terima kasih sekali lagi atas sambutan luar biasa yang diberikan kepada saya. Mari kita berupaya meningkatkan dan memperkuat persahabatan dan kerja sama antara AS dan Indonesia," tulisnya.

Salah satu poin pembahasan yang diungkapkan diungkapkan pihak AS melalui keterangan resmi Pentagon adalah bahwa keduanya sepakat pandangan Asean tentang Indo-Pasifik dan Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama, seperti komitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan melalui Sentralitas Asean.

Pentagon pun turut menyinggung aksi China di Laut China Selatan.

"Mereka (Prabowo dan Austin) berpandangan sama bahwa klaim maritim Republik Rakyat China (RRC) yang ekspansif di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional sebagaimana tecermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut," katanya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gerak Cepat RI Dorong Kesepakatan CoC Demi Atasi Sengketa LCS