Bahlil Bongkar Konspirasi Uni Eropa Jegal RI di WTO

pgr, CNBC Indonesia
29 August 2023 12:15
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat hadir Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKPM)
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat hadir Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membongkar rahasia dan alasan Uni Eropa (UE) menggugat Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sejatinya Uni Eropa menggugat Indonesia karena larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri pada akhir tahun 2019 lalu.

Lalu apa konspirasinya? Bahlil menjelaskan bahwa bijih nikel merupakan barang tambang yang sangat strategis untuk mendukung Dunia menuju energi hijau.

Ke depan Dunia akan beralih dari energi kotor ke energi bersih termasuk diantaranya penggunaan kendaraan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan listrik.

Oleh karena itu, dibutuhkan bahan baku penunjang kendaraan listrik yakni baterai kendaraan listrik. Di mana, baterai kendaraan listrik sendiri membutuhkan bahan baku nikel. Sebagaimana diketahui Indonesia adalah pemilik cadangan nikel 25% Dunia.

"Ke depan semua dunia akan memakai kendaraan listrik, termasuk Indonesia. Dan mobil listrik komponen 40%-nya adalah baterai, dan baterai itu komponennya adalah nikel, mangan, kobalt dan lithium dan kita Indonesia mempunyai cadangan nikel 25% Dunia," ungkap Bahlil dalam Kuliah Umum di UIN Syarif Hidyatullah, Selasa (29/8/2023).

Bahlil mengisahkan, bahwa Indonesia saat ini memang kalah dalam gugatan Uni Eropa di WTO. Namun, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), kata Bahlil, meminta untuk melawan terus gugatan Uni Eropa di WTO itu.

"Begitu saya lapor ke Presiden kita kalah, apa arahannya kata Presiden? Mas Bahlil negara ini sudah merdeka, negara ini berdaulat, kemerdekaan yang kita dapatkan bukan atas dasar pemberian, seperti negara lain. Tapi kemerdekaan yang kita dapatkan dari perjuangan dan pengorbanan, maka dari itu lawan, tidak ada sedikitpun mundur dari gugatan Uni Eropa," ungkap Bahlil.

Bahlil mencatat, keuntungan dari larangan ekspor nikel dan pengembangan hilirisasi nikel di dalam negeri mencapai hingga 10 kali lipat. Tercatat pada tahun 2017 ekspor bijih nikel hanya US$ 3,3 miliar, sementara ekspor nikel berhilirisasi pada tahun 2022 menembus US$ 30-an miliar.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Bahlil Didemo Sahabat Saat Ekspor Nikel Disetop

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular