
Cerita Bahlil Didemo Sahabat Saat Ekspor Nikel Disetop

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan pemerintah untuk menggenjot program hilirisasi nikel di Indonesia rupanya tak mudah. Selain mendapat penolakan dari negara lain, kebijakan hilirisasi juga ditentang oleh sejumlah pengusaha di dalam negeri.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menceritakan bahwa banyak penolakan dari pengusaha nikel di dalam negeri, terutama ketika pemerintah memutuskan untuk menghentikan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020 lalu.
"Saya satu setengah bulan didemo oleh teman-teman pengusaha saya maupun aktivis, saya bilang bagus juga tukang demo didemoin. Mungkin hukum karma. Tapi gak papa begitu demo saya jelaskan ke mereka. You cinta gak sama negara ini? Kalau cinta jangan mau dibohongi terus," kata Bahlil dalam Kuliah Umum Menteri Investasi/Kepala BKPM di Universitas Sebelas Maret (UNS), dikutip Kamis (24/8/2023).
Bahlil mengakui bahwa penjualan bijih nikel ke luar negeri merupakan cara cepat bagi pengusaha mencari untung. Berdasarkan pengalamannya, setiap 1 ton bijih nikel yang diekspor ke luar negeri, pihaknya bisa untung sebesar US$ 15.
Di sisi lain, Bahlil membeberkan nilai ekspor nikel pada tahun 2017-2018 hanya sebesar US$ 3,3 miliar. Sementara itu setelah kebijakan hilirisasi diterapkan, nilai ekspornya melonjak hingga sepuluh kali lipat.
"Begitu kita stop bijih nikel kita bangun smelter kita bangun industri dan sekarang tau gak hasilnya dari 2019-2022 nilai ekspor kita dari nikel menjadi US$ 30 miliar 10 kali lipat naiknya," kata Bahlil.
Meski demikian, setelah pemerintah menutup keran ekspor bijih nikel ke luar negeri, Indonesia digugat oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
"Begitu kita digugat kita kalah. Saya lapor kepada Pak Presiden kita kalah. Kita lanjutkan atau tidak pak? Apa kata presiden? Mas bahlil negara ini sudah merdeka, negara ini ada pemerintahannya ada rakyatnya dilindungi oleh undang-undang. Gak boleh menyerah kepada negara manapun yang mau menekan kita lawan itu Uni Eropa di WTO," ujar Bahlil.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Bongkar Konspirasi Uni Eropa Jegal RI Lewat WTO
