Harga Beras 'Terbang', Bawang Merah Malah 'Nyungsep'
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang merah terpantau melanjutkan penurunan hari ini, Senin (28/8/2023). Tak hanya di tingkat pedagang eceran (konsumen), harga di tingkat petani juga dalam tren turun.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, hari ini harga bawang merah secara rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran berada di Rp26.680 per kg, angka ini mengalami penurunan 0,71% atau turun Rp190 dari sepekan sebelumnya (21/8/2023).
Di tingkat produsen, harga rata-rata nasional bawang merah hari ini anjlok Rp230 jadi Rp14.920 per kg.
Secara bulanan, harga rata-rata nasional bawang merah di tingkat pedagang eceran tercatat terus anjlok sejak bulan bulan Mei 2023, yang tercatat di Rp37.520 per kg. Padahal, di bulan Mei 2023, harganya masih di Rp38.300 per kg. Ini adalah level tertinggi harga bawang sejak awal tahun 2023.
Pada tahun 2022 lalu, harga bawang merah sempat 'meledak' ke Rp55.700 per kg, di bulan Juli. Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga bawang merah terus menukik tajam ke Rp33.010 di bulan Oktober 2022. Penurunan harga bawang merah berlanjut sampai saat ini.
Secara rata-rata bulanan nasional, harga bawang merah di bulan Agustus 2023 tercatat susut ke Rp28.770 per kg di tingkat pedagang eceran. Ini adalah level terencah harga bawang sejak awal tahun 2023.
Harga bawang merah di tingkat produsen juga menunjukkan pola serupa. Harga bawang merah di tingkat produsen pada tahun 2022 mencapai puncaknya di level Rp32.640 per kg di bulan Juli. Namun setelahnya, harga bawang merah di tingkat produsen terus dalam tren menurun sampai saat ini.
Tercatat, harga rata-rata nasional bulanan bawang merah di tingkat produsen tahun 2023 tertinggi adalah di Rp23.440 per kg, terjadi di bulan Februari. Dan, di bulan Agustus 2023, harga anjlok lagi ke Rp17.220 per kg. Padahal di Agustus 2022 masih di Rp21.450 per kg.
Penurunan harga bawang merah ini berbalik dengan harga beras yang terus menanjak naik bahkan cetak rekor.
Lalu apa tindakan pemerintah?
Pembeli Siaga
Menanggapi anjloknya harga bawang merah itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal anjloknya harga bawang merah yang mencapai Rp 9.000-11.000 di tingkat petani. Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan langkah mitigasi untuk menstabilkan harga bawang merah.
Hal pertama yang dilakukan Bapanas, kata Arief, adalah dengan menyiapkan off taker baik BUMN/BUMD maupun swasta untuk menyerap bawang merah di tingkat petani dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang sudah ditetapkan.
Sebagai informasi, Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022 menetapkan harga acuan pembelian bawang merah ditingkat petani untuk jenis konde basah adalah Rp18.500-20.000 per kg, kemudian rogol kering panen Rp25.000-30.000 per kg, dan konde kering askip Rp32.000 per kg.
"Kemudian kita simpan di cold storage yang nantinya akan di bagikan ke off taker untuk stok ke depan," kata Arief kepada wartawan usai meninjau ketersediaan beras di Pasar Klender bersama Perum Bulog, Senin (28/8/2023).
Kedua, pemerintah juga akan memfasilitasi ekspor bawang merah untuk menjaga harga di tingkat petani.
Arief mengatakan, ekspor bawang merah sudah mulai dilakukan oleh off taker swasta. Adapun tujuan ekspornya saat ini adalah Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
"Kalau sudah di-stok dan punya cadangan tapi masih lebih maka kita lakukan ekspor. Kalau ekspor, teman-teman off taker sudah tahu negara mana saja yang mau biasanya Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam ini sudah jalan," pungkasnya.
(dce)