Polusi Udara Jakarta Makin Akut, Menteri Jokowi Turun Gunung!

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara perihal makin parahnya polusi udara di Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Banyak pihak yang memperdebatkan sumber utama polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya ini. Banyak yang menuding ini disebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara. Tapi di sisi lain tak bisa dipungkiri data juga menyebutkan bahan bakar kendaraan bermotor juga menjadi pencemar emisi karbon.
Lantas, bagaimana Kementerian ESDM menyikapi hal ini? Terlebih, dua sumber utama polusi udara dipicu oleh pemakaian energi fosil?
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, saat ini Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta timnya untuk mengecek langsung kondisi PLTU batu bara di Jakarta dan sekitarnya.
"Kita sekarang lagi kirim tim ke lapangan, Pak Menteri meminta untuk melihat mengecek langsung kondisi PLTU kita. Tapi sebetulnya emisi PLTU dapat dibaca di Jakarta. Di kantor KLHK tuh sudah nyambung, jadi berdasarkan standar yang ada memang memenuhi," jelas Dadan di sela pembukaan acara The 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/20023).
Dia mengatakan, pihaknya juga akan mengkaji kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang beredar di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dia menyebutkan bahwa BBM yang memiliki oktan tinggi akan menghasilkan pembakaran yang lebih rendah emisi.
"Kita akan lihat selain PLTU tapi juga BBM. Kan secara teknis makin tinggi angka oktan, pembakarannya makin bagus. Kalau pembakaran makin bagus, emisinya akan semakin sedikit," tambahnya.
Dengan begitu, Dadan mengatakan pihaknya akan mendorong pemakaian BBM dengan oktan yang lebih tinggi oleh kendaraan berbasis BBM.
"Jadi kita lagi lihat juga apakah bisa dilakukan upaya untuk peningkatan angka oktan untuk bahan bakar," bebernya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ESDM Ungkap 2 Nama PLTU yang Siap Dipensiunkan Dini
