
Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga Marah, Ada Godzilla
Pelepasan lebih dari 1 juta metrik ton limbah air radioaktif PLTN Fukushima terus mendapat penolakan.

Demonstran melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor pusat Tokyo Electric Power Company (TEPCO) di Tokyo, Jepang, Kamis (24/8/2023). (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pelepasan air radioaktif yang berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima yang hancur akibat tsunami. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Seperti diketeahui, Jepang akan mulai melakukan pelepasan lebih dari 1 juta metrik ton air limbah radioaktif PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik mulai hari ini. Limbah dari pembangkit listrik yang sering diklaim paling ramah lingkungan akan dilarung ke laut. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Pemerintah Jepang berjanji akan terus melakukan tiga jenis pemantauan yaitu pemantauan air yang diolah dalam tangki, pemantauan real-time, dan pemantauan wilayah laut secara berlapis dengan keterlibatan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Demonstran melakukan akJika terjadi tingkat radioaktivitas melebihi standar, maka pemerintah Jepang akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk tidak membuang atau menghentikan pelepasan klimbah air radioaktif itu. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

IAEA juga akan terus terlibat secara independen. Selanjutnya, hasil pemantauan pemerintah Jepang dan TEPCO akan dipublikasikan baik di dalam negeri maupun internasional. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)