Internasional

Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Tetangga RI Mulai Waswas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 August 2023 15:05
Sebuah tanda ditempatkan di luar gedung yang menampung Kedutaan Besar Jepang, di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 22 Agustus 2023. Jepang akan mulai melepaskan air limbah radioaktif yang diolah dan diencerkan dari pembangkit nuklir Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik paling cepat Kamis , sebuah langkah awal yang kontroversial namun penting dalam pekerjaan puluhan tahun untuk menutup fasilitas tersebut 12 tahun setelah bencana kehancurannya. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Sebuah tanda ditempatkan di luar gedung yang menampung Kedutaan Besar Jepang, di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 22 Agustus 2023. (AP/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kekhawatiran atas pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut, Malaysia mengatakan bahwa mereka akan memeriksa dengan cermat semua produk makanan berisiko tinggi yang diimpor dari negara tersebut.

"Kementerian Kesehatan akan memberlakukan pemeriksaan (Pengawasan) Tingkat 4 di pintu masuk negara tersebut terhadap produk makanan berisiko tinggi yang diimpor dari Jepang untuk analisis kandungan bahan radioaktif," kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Bin Abu Hassan dalam pernyataannya pada Rabu (23/8/2023), seperti dikutip Channel News Asia.

Radzi sebelumnya mengatakan bahwa pembuangan air limbah yang diolah telah sesuai dengan standar keselamatan Jepang dan telah mendapat persetujuan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Juli.

Ia juga berusaha meyakinkan masyarakat bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia memantau aktivitas di pintu masuk negara dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin.

Menurutnya, pasca ledakan PLTN di Fukushima pada tahun 2011, Kementerian Kesehatan, melalui Divisi Keamanan dan Mutu Pangan, telah memantau produk pangan yang diimpor dari Jepang sejak Mei 2011 hingga April 2012. Program pemantauan khusus juga dilakukan pada tahun 2019.

Radzi mencatat, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ikan dan produk berbahan dasar ikan termasuk produk yang paling banyak diimpor dari Jepang. Disusul buah-buahan, sayuran, serta makanan dan minuman olahan dengan nilai total US$190 juta.

Menyusul berita bahwa air limbah yang telah diolah akan dibuang dari Fukushima ke laut, masyarakat Malaysia telah menyatakan keprihatinan atas masalah keamanan pangan, khususnya makanan laut yang diimpor dari Jepang.

Jepang pada Kamis mulai membuang air limbah yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, sekitar 12 tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.

Sementara, makanan laut Jepang belum dilarang di Singapura. Badan Pangan Singapura (SFA) mempertahankan pendiriannya mengenai keamanan pangan dari Jepang, dengan mengatakan bahwa hasil pengawasannya, termasuk radiasi, cukup memuaskan.

Mengutip laporan Straits Times, sejak tahun 2013, SFA belum mendeteksi adanya kontaminan radioaktif dalam makanan impor dari Jepang dan bahwa produk makanan yang gagal dalam inspeksi dan pengujian SFA tidak akan diizinkan untuk dijual di Singapura.

Namun sebagian konsumen di Singapura tetap mengatakan akan menghindari konsumsi makanan laut asal Jepang

Mengenai apakah Singapura akan mengikuti langkah Tiongkok dan Korea Selatan dalam melarang impor makanan laut dari Jepang, SFA akan mengacu pada tanggapan parlemen yang dibuat oleh Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Grace Fu pada 3 Agustus.

Di dalamnya, sejak tahun 2019, Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) telah memantau dengan cermat perairan Singapura sebagai bagian dari program pemantauan radiasi dasar lingkungan, dan menemukan bahwa radioaktivitas yang diukur masih berada dalam tingkat alamiah.

Sebelumnya China telah melarang impor makanan dari 10 dari 47 prefektur di Jepang dan memberlakukan pemeriksaan radiasi. Hong Kong dan Makau, yang keduanya wilayah China, juga mengikuti langkah yang sama pada pekan ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Jepang Mau Buang Limbah Nuklir ke Laut, Dunia Teriak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular