Internasional

Bukan Ukraina, Rusia Diam-Diam Mau Caplok 2 Wilayah Ini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 August 2023 13:05
Ribuan pengunjuk rasa melakukan demonstrasi yang diserukan oleh oposisi Georgia dan kelompok masyarakat sipil di luar Parlemen Georgia di Tbilisi pada (8/3/2023). (DemoAFP via Getty Images/VANO SHLAMOV)
Foto: Ribuan pengunjuk rasa melakukan demonstrasi yang diserukan oleh oposisi Georgia dan kelompok masyarakat sipil di luar Parlemen Georgia di Tbilisi pada (8/3/2023). (DemoAFP via Getty Images/VANO SHLAMOV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan ada kemungkinan negaranya mencaplok wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia yang memisahkan diri dari Georgia.

Informasi ini disampaikan Medvedev, yang merupakan mantan presiden Rusia, dalam sebuah artikel yang diterbitkan Rabu (23/8/2023) pagi oleh surat kabar Argumenty I Fakty.

"Gagasan untuk bergabung dengan Rusia masih populer di Abkhazia dan Ossetia Selatan," tulis Medvedev, seperti dikutip Reuters.

"Itu sangat mungkin diterapkan jika ada alasan bagus untuk itu," kata Medvedev, yang menyebut dirinya sebagai salah satu suara politik keras Rusia sejak pasukannya menginvasi Ukraina mulai Februari 2022.

Sebagai informasi, Georgia kehilangan kendali atas wilayah tersebut setelah runtuhnya Uni Soviet. Moskow mengakui kemerdekaan mereka pada 2008, menyusul upaya Georgia untuk mendapatkan kembali kendali atas Ossetia Selatan dengan paksa, yang kemudian menyebabkan serangan balik Rusia.

Meskipun hubungan Rusia dengan Georgia telah membaik sejak saat itu, Medvedev menuduh Barat menciptakan ketegangan di seluruh negeri dengan membahas kemungkinan penerimaannya negara tersebut sebagai anggota aliansi NATO.

"Kami tidak akan menunggu jika kekhawatiran kami semakin mendekati kenyataan," kata Medvedev dalam artikel yang menandai peringatan 15 tahun pengakuan kemerdekaan, mengacu pada kemungkinan aneksasi.

Pejabat Georgia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) yang akan menjaga keutuhan wilayah negara tersebut.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan aneksasi empat provinsi Ukraina pada September tahun lalu, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia. Tetapi tidak ada satupun aneksasi yang diakui secara internasional.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Mau Pakai Senjata 'Terlarang', Rusia Warning PD 3!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular