BRIN Jadi Tuan Rumah Pertemuan Regional Asia-Pasifik

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 22/08/2023 17:30 WIB
Foto: dok Badan Riset dan Inovasi Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi tuan rumah pertemuan regional Asia dan Pasifik. Pertemuan hasil berkolaborasi dengan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) ini membahas program yang akan dilaksanakan di tingkat nasional oleh negara-negara anggota IAEA untuk pengembangan dan penerapan teknik uji tak merusak (non-destructive testing/NDT) tingkat lanjut.

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian mengatakan, Indonesia berhasil memperkuat kapabilitas nasional teknik NDT berbasis nuklir. NDT merupakan metode pengujian terhadap material atau komponen dari instalasi, tanpa melakukan perusakan terhadap benda atau objek yang dilakukan pengujian.

"Indonesia telah meningkatkan infrastruktur radiografi, baik metode konvensional maupun NDT tingkat lanjut melalui radiografi digital. Selain infrastruktur, Indonesia juga telah menetapkan beberapa standar nasional teknik radiografi dan teknik lainnya," ungkap Octavian dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (22/8/2023).


Selanjutnya pada 2017, jelas dia, Indonesia juga membentuk skema sertifikasi dan kualifikasi teknik radiografi yang diakreditasi KAN dan diakui secara internasional.

"Melalui pertemuan ini, kami memperkuat dukungan dan kolaborasi dengan IAEA melalui proyek Regional Cooperative Agreement (RCA), terutama untuk membentuk Badan Sertifikasi Nasional untuk seluruh teknik NDT, termasuk peningkatan kapasitas teknik NDT tingkat lanjut," kata Octavian.

Dia menegaskan, teknik NDT memainkan peran penting dalam industri untuk kontrol kualitas, penjaminan kualitas, dan pemantauan integritas atau penjaminan mutu pada industri/pabrik di Indonesia.

"Saya meyakini, NDT memainkan peranan penting dalam industri, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Karena itu, NDT sebagai aplikasi nuklir di bidang industri dipilih sebagai topik prioritas dalam Proyek RCA," ungkapnya.

Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) BRIN, Roziq Himawan mengatakan, pihaknya mengembangkan teknologi NDT menggunakan radiasi.

"Di BRIN Pasar Jumat (Kawasan Sains dan Teknologi/KST Siwabessy, Jakarta) ada peralatan-peralatan NDT baik yang konvensional-masih menggunakan negatif film maupun digital. BRIN juga melakukan layanan pengujian, terutama untuk industri-industri di Indonesia," terangnya.

Dia menekankan, personil yang terkualifikasi dan standar prosedur menjadi dua hal penting dalam pemanfaatan NDT.

"Pertama orangnya harus tersertifikasi dan terkualifikasi. Kedua, prosedurnya, bagaimana cara melakukannya, dan bagaimana kriteria keberterimaannya. Untuk radiografi sudah established sejak 2017, baik sertifikasi personilnya, maupun untuk standar prosedur, dan kriteria keberterimaannya," ungkapnya.

Industri yang memanfaatkan teknik NDT, lanjut dia, di antaranya industri petrokimia, minyak dan gas, alat berat, hingga industri komponen kecil seperti ponsel.

"Dengan radiografi, untuk memeriksa kondisi di dalam HP misalnya, tanpa melakukan bongkar, bisa dilihat secara dua maupun tiga dimensi," katanya.

Roziq menambahkan, layanan pengujian dengan NDT bisa dilakukan di lapangan (onsite) atau benda yang akan diuji dibawa ke BRIN. Pengujian onsite bisa dilakukan dengan menggunakan pesawat X-Ray dan radioisotop dengan energi rendah.

"Misalnya, pembangunan pipeline untuk menyalurkan minyak dan gas milik Pertamina atau PGN. Sambungan-sambungannya harus diuji dengan NDT," katanya.

Namun, jika komponen industri besar seperti manufaktur alat berat, membutuhkan radioisotop dengan energi tinggi, sehingga dilakukan pengujian di BRIN KST Siwabessy.

Sebagai informasi, pertemuan ini dihadiri delegasi dari 17 negara regional Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Bangladesh, China, Fiji, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri perwakilan IAEA, Gerardo Antonio Maghella Seminario.

Pertemuan ini terselenggara dalam proyek kerja sama teknis IAEA RAS1029, "Enhancing Regional Capabilities in Advanced Non-Destructive Testing Techniques for Improved Safety and Inspection Performance in Industries (RCA)".

Diawali dengan pembukaan dan diskusi status dan program NDT di Indonesia, pertemuan dilanjutkan country reports dari masing-masing delegasi. Kemudian akan berlanjut dengan kunjungan ilmiah ke KST B.J. Habibie, Tangerang Selatan, dan diskusi antar peserta.

Pertemuan ini menghadirkan pemangku kepentingan dari Kemenaker, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Kementerian ESDM, Bapeten, Kementerian PUPR, Kemeterian Perindustrian, pengguna layanan NDT baik swasta maupun BUMN, Penyedia Layanan NDT, dan asoasi profesi di bidang NDT.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRIN Kembangkan Teknologi Nuklir Tekan Polusi Udara