Internasional

Perbankan AS Bergejolak, S&P 'Hukum' Sejumlah Bank Besar

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 August 2023 14:35
The S&P Global logo is seen outside a building in Washington, DC, on July 25, 2019. (Photo by Alastair Pike / AFP)
Foto: AFP/ALASTAIR PIKE

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat keuangan S&P Global memangkas peringkat kredit dan merevisi prospek beberapa bank di Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah pemeringkat lainnya, Fitch, menurunkan peringkat lingkungan operasi industri perbankan Negeri Paman Sam menjadi AA- dari AA.

S&P menurunkan peringkat Associated Banc-Corp dan Valley National Bancorp akibat naiknya risiko kredit. Lembaga itu juga menurunkan peringkat UMB Financial Corp, Comerica Bank, dan Keycorp dengan dasar arus keluar deposito yang besar dan suku bunga yang lebih tinggi.

Kenaikan tajam dalam suku bunga membebani pendanaan dan likuiditas banyak bank AS. S&P mengatakan bahwa simpanan yang dipegang oleh bank yang diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) akan terus menurun selama Federal Reserve menahan suku bunga tinggi.

"S&P juga menurunkan prospek S&T Bank dan River City Bank menjadi negatif dari stabil pada paparan real estat komersial (CRE) yang tinggi di antara faktor-faktor lainnya," tulis lembaga itu dikutip Reuters.

Langkah S&P ini terjadi setelah pemeringkat lainnya, Fitch, memperingatkan bahwa industri perbankan di AS semakin dekat untuk masuk ke dalam turbulensi.

Analis Fitch, Chris Wolfe, mengatakan bahwa penurunan peringkat bank adalah resiko nyata saat ini. Menurutnya, jika penurunan peringkat secara agregat terjadi, Fitch dapat terpaksa mengevaluasi kembali peringkat masing-masing dari lebih dari 70 bank AS yang dicakupnya.

"Jika kami memindahkannya ke A+, maka itu akan mengkalibrasi ulang semua ukuran keuangan kami dan mungkin akan diterjemahkan ke dalam tindakan pemeringkatan negatif," kata Wolfe kepada CNBC International, Selasa (15/8/2023).

Awal bulan ini, Fitch menurunkan peringkat kredit jangka panjang AS karena disfungsi politik dan meningkatnya beban utang. Langkah ini dicemooh oleh para pemimpin bisnis termasuk CEO JPMorgan Jamie Dimon.

Selain evaluasi ulang, Masalah yang ditimbulkan oleh penurunan peringkat lainnya ke A+ adalah bahwa skor industri kemudian akan lebih rendah daripada beberapa pemberi pinjaman peringkat teratasnya.

Dua bank terbesar di negara itu berdasarkan aset, JPMorgan dan Bank of America, pun kemungkinan akan dipotong peringkat kreditnya menjadi A+ dari AA- dalam skenario ini, karena bank tidak dapat diberi peringkat lebih tinggi dari lingkungan tempat mereka beroperasi.

Selain S&P dan Fitch, pekan sebelumnya Moody's menurunkan peringkat 10 bank kecil dan menengah dan memperingatkan bahwa pemotongan dapat dilakukan untuk 17 pemberi pinjaman lainnya, termasuk lembaga keuangan yang cukup besar seperti Truist.

Dengan situasi seperti ini, beberapa analis terus berupaya memprediksi sampai kapan The Fed akan berhenti menaikan suku bunga. Pasalnya, ini akan memberikan gambaran lebih jelas terkait ramalan industri keuangan, termasuk kemungkinan gagal bayar yang bisa saja terjadi.

"Yang tidak kita ketahui adalah, di mana Fed berhenti? Karena itu akan menjadi masukan yang sangat penting tentang apa artinya bagi sistem perbankan," kata Wolfe.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malapetaka Utang AS dan 'Hukuman' Reputasi Kredit Paman Sam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular