Era Surplus 'End', Ini Sebab Transaksi Berjalan RI Defisit!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
22 August 2023 10:29
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi berjalan Indonesia kembali defisit, setelah tujuh bulan mengalami surplus. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) per kuartal II-2023 sebesar US$ 1,9 miliar atau setara 0,5% PDB.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, defisit itu terjadi di tengah kondisi penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global serta berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.

"Pada kuartal II 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 1,9 miliar dolar AS," kata Erwin dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2023).

Seiring dengan itu, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2023 defisit US$ 7,4 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar US$ 137,5 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor.

"Dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya.

Sementara itu, untuk transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2023 mencatat defisit US$ 5,0 miliar dolar AS (1,4% dari PDB), setelah pada kuartal sebelumnya mencatat surplus US$ 3,7 miliar (1,1% dari PDB).

"Investasi portofolio dan investasi lainnya mencatat defisit sejalan dampak kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global, serta peningkatan pembayaran global bonds dan pinjaman luar negeri yang jatuh tempo sesuai pola kuartalan," kata Erwin.

Erwin memastikan, ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Stabil, Berkat 'Proyek Kesayangan' Pak Jokowi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular