Sri Mulyani: RI Butuh Dana Rp 4.000 T Atasi Malapetaka Iklim

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
22 August 2023 09:40
Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat mengahdid acara opening ceremony Temu Bisnis Tahap VI. (YouTube/Ministry of Finance Republic of Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat mengahdid acara opening ceremony Temu Bisnis Tahap VI. (YouTube/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai Nationally Determined Contribution (NDC).

Namun untuk mengejar target pengurangan emisi tersebut, rupanya membutuhkan dana yang cukup besar. Dari perhitungan Sri Mulyani, Indonesia setidaknya membutuhkan dana hingga Rp 4.000 triliun untuk mengejar target pengurangan Emisi GRK hingga 2030. Jumlah ini lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahunan.

"Butuh Rp 4.000 triliun, APBN kita 1 tahun Rp 3.000 triliun. Jadi Rp 4.000 triliun lebih besar dari 1 tahun APBN untuk biaya ini hingga 2030," ujarnya dalam acara "11 Tahun Indonesia EBTKE Conex", di ICE BSD, dikutip Selasa (22/8/2023).

Pada 2021, perkiraan anggaran ini masih berada di kisaran Rp 3.461 triliun. Namun, nilainya terus meningkat seiring dengan penyesuaian besaran kurs hingga perkembangan di lapangan.

Oleh sebab itu, menurut bendahara negara, tidak mungkin kebutuhan dana sebesar itu hanya berasal dari APBN saja. Namun juga diperlukan dukungan dari berbagai pihak misalnya sektor swasta.

"APBN mungkin hanya sekitar 10% tidak sampai 20% hanya 10%," ujarnya.

Sri Mulyani menuturkan APBN hanya dapat memberikan leverage melalui berbagai insentif seperti insentif pembiayaan inovatif. Kemudian bagaimana cara menarik lebih banyak investor untuk masuk ke proyek-proyek energi hijau dan industri hijau.Adapun, insentif yang diberikan pemerintah adalah instrumen tax holiday, tax allowance, fasilitas pembebasan PPN, bea masuk serta PBB.

Tahun lalu, Indonesia telah mengumumkan bahwa target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 untuk kemudian mecapai zero emissions pada tahun 2060.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Butuh Rp 4.000 T Atasi Malapetaka Iklim, Duit dari Mana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular