'Kiamat' Sudah Dekat, Warga Bumi Kelaparan 27 Tahun Lagi

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
22 August 2023 08:35
Pengungsi asal sudan ditengah kesuiltan air bersih dan pangan saat mengungsi di Goungour, Chad, Jumat (12 5/2023). (REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)
Foto: Pengungsi asal sudan ditengah kesuiltan air bersih dan pangan saat mengungsi di Goungour, Chad, Jumat (12 5/2023). (REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan temperatur bumi berisiko memicu krisis air yang dapat menimbulkan kerentanan ketahanan pangan. Dengan kondisi ini, bukan tidak mungkin warga bumi akan kelaparan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperkirakan manusia di bumi ini akan mengalami kekurangan stok pangan dunia pada 2050.

Dwikorita yakin semua negara di dunia akan mengalami hal ini, termasuk Indonesia. Bahkan, mengutip FAO, Dwikorita menuturkan lebih dari 500 juta petani skala kecil yang memproduksi 80 persen stok pangan dunia menjadi kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

"Jadi dampak perubahan iklim selain kenaikan permukaan air laut, lahan yang semakin sempit, pangan pun semakin berkurang. Kita mau impor beras dari mana, semuanya lebih parah dari Indonesia," papar Dwikorita, dikutip Selasa (22/8/2023).

Terkait dengan pemanasan global, data observatorium iklim Uni Eropa menunjukkan suhu permukaan lautan naik menjadi 20,96 derajat Celsius (69,7 derajat Fahrenheit), pada 30 Juli.

Juru bicara Layanan Perubahan Iklim Copernicus UE mengatakan kepada AFP, Jumat (4/8/2023), rekor sebelumnya adalah 20,95 Celcius pada Maret 2016. Adapun, sampel yang diuji mengecualikan daerah kutub.

Kenyataan ini diperkuat oleh data Lembaga Lingkungan NOAA menunjukkan kenaikan suhu juga terjadi pada daratan. Per Juli 2023, data menunjukkan pada 2022 suhu telah menunjukkan anomali tertinggi sejak 1850 sebesar 1,12 derajat Celcius. Ini menunjukkan adanya tren anomali peningkatan suhu terus menerus dari tahun ke tahun.

Mengutip data NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), 2022 adalah tahun terpanas keenam yang tercatat berdasarkan. Dan lagi, 10 tahun terpanas dalam catatan sejarah semuanya terjadi sejak 2010.

Selain itu suhu yang lebih tinggi kemungkinan akan datang, diperparah fenomena El Nino, yang cenderung menghangatkan air. Para ilmuwan memperkirakan dampak terburuk El Nino saat ini akan dirasakan pada akhir 2023 dan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bumi Makin Bahaya, Polusi Pecah Rekor di 2023

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular