Internasional

Erdogan Tiba-Tiba Ngamuk ke PBB, Sebut Tak Manusiawi, Kenapa?

luc, CNBC Indonesia
22 August 2023 06:05
Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB menghasut kekerasan yang menyebabkan beberapa anggota misi badan tersebut diserang di Siprus.

PBB mengatakan pasukan Siprus Turki pada Jumat lalu menyerang pasukan penjaga perdamaian yang berusaha memblokir pembangunan jalan di zona penyangga yang memisahkan pulau Mediterania timur yang terbagi.

Konfrontasi tersebut terjadi di sebuah desa yang memiliki campuran etnis di wilayah yang dipatroli PBB antara Republik Siprus yang diakui secara internasional di selatan dan negara bagian Siprus Turki yang memisahkan diri di utara.

Pemerintahan yang memisahkan diri ini hanya diakui secara internasional oleh Turki.

Erdogan menuduh pasukan PBB secara ilegal pindah ke wilayah Siprus Turki untuk menghentikan pembangunan jalan tersebut.

"Intervensi fisik pasukan PBB di wilayah [Siprus utara] pada Jumat lalu tidak dapat diterima," kata Erdogan dalam pernyataan publik pertamanya tentang salah satu insiden paling serius di pulau itu dalam beberapa tahun terakhir, dikutip AFP, Selasa (22/8/2023).

"Tidak sah dan tidak manusiawi jika mencegah warga Siprus Turki yang tinggal di Pyla mengakses tanah air mereka."

PBB mengatakan empat penjaga perdamaian terluka ketika mereka mencoba memblokir "pekerjaan konstruksi tidak sah" di dekat Pyla.

Uni Eropa mengutuk kekerasan yang terjadi tersebut dan Washington menyalahkan hal itu sebagai akibat dari pembangunan tidak sah yang dimulai di pihak Siprus Turki.

Insiden itu terjadi ketika Erdogan ingin meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa.

Bulan lalu, ia membatalkan penolakan Turki terhadap bergabungnya Swedia dengan aliansi pertahanan NATO dengan imbalan janji dari Brussel untuk menghidupkan kembali perundingan aksesi Ankara ke blok Eropa yang telah lama terhenti.

Namun, para pejabat UE telah melakukan pembicaraan mengenai hubungan yang lebih erat dengan Turki yang bergantung pada penyelesaian perselisihan Siprus yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

"Menyelesaikan masalah Siprus sesuai dengan resolusi PBB yang relevan akan menjadi kunci dalam keterlibatan kembali dengan Turki," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell bulan lalu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Berkuasa di Turki 20 Tahun Lebih, RI Diuntungkan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular