RI Jadi Negara Maju, Jokowi: Kepemimpinan 2024 Menentukan

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
19 August 2023 21:45
Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube 
tvMu Channel)
Foto: Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara tentang Indonesia masuk dalam lima besar negara maju. Kepemimpinan selanjutnya dinilai sangat menentukan tujuan itu.

"Bisa kita menjadi masuk dalam lima besar ekonomi terkuat dunia. Bisa masuk, tapi tantanganya tidak mudah. Dan itu berkali-kali saya sampaikan. Itu, peluangnya, opportunity-nya, hanya berada dalam kurun waktu 13 tahun ke depan. Sehingga, pemimpin ke depan ini sangat menentukan. Negara ini bisa melompat maju atau tidak," kata Jokowi dalam sambutan Rakernas GAMKI di Medan, Sabtu (19/8/2023).

Mengutip detik.com, Jokowi mengingatkan bahwa Pemilu 2024 sangat menentukan nasib Indonesia. Bahkan, penentuan Indonesia masuk negara maju atau tidak, ditentukan dalam tiga kali pemilu.

"Kepemimpinan nasional di tahun 2024, kepemimpinan nasional di 2029, kepemimpinan nasional di 2034, itu sangat menentukan sekali negara ini terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap atau bisa keluar jadi negara maju," imbuhnya.

Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)Foto: Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)
Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)

Jokowi mengaku sering menyampaikan soal pengaruh kepemimpinan nasional ke depan di berbagai kesempatan.

"Kepemimpinan di 2024, 2029, dan 2034 sangat menentukan sekali. Sudah puluhan kali saya sampaikan dan saya ingatkan," ucapnya.

Jokowi mencontohkan kegagalan di negara-negara Amerika Latin. Menurut Jokowi, negara Amerika Latin tidak berhasil mengambil kesempatan untuk menjadi negara maju.

"Karena di negara Latin, tahun 1960, jadi negara berkembang. Sampai sekarang mereka masih menjadi negara berkembang. Karena ketika mereka dikasih kesempatan untuk melompat jauh, dia tidak gunakan. Ini yang terus menerus saya tak bosan-bosan mengingatkan," sebutnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jokowi: Jangan Sampai RI Salah Jalan & Gagal Jadi Negara Maju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular