Tegas! Jokowi: Tak Ada Gunanya Nilai Sekolah 10, Moralnya 0

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
19 August 2023 15:55
Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube 
tvMu Channel)
Foto: Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa nilai akademis sempurna tidak akan berguna bagi seseorang jika tidak memiliki budi pekerti dan moral yang baik.

"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, tidak ada gunanya kalau moralnya 0, kalau budi pekertinya tidak baik. Setuju?" kata Jokowi dalam Pembukaan Muktamar ke-23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023).

Jokowi mengatakan, saat ini adalah 'zamannya' generasi muda, seperti Generasi Y, Generasi Z, dan Generasi Alpha. Oleh sebab itu, ia menilai bahwa generasi muda jauh lebih unggul karena tumbuh di era digital.

"Oleh karena itu, pesan saya pelajari, kuasai, kembangkan, dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat sehingga saudara-saudara bisa menjadi generasi tangguh," ujar Jokowi.

Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)Foto: Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)
Joko Widodo dalam acara pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (Tangkapan layar YouTube tvMu Channel)

"Bukan hanya menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan," imbuh Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi sempat mengaku prihatin dengan mulai lunturnya kesantunan dan budi pekerti masyarakat Indonesia di era kebebasan berdemokrasi. Hal itu disampaikan saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Rabu (16/8/2023).

"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir'aun, tolol. Ya, ndak apa, sebagai pribadi saya menerima saja," ungkap Jokowi.

"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah," imbuhnya.

Jokowi menilai, masyarakat Indonesia seharusnya bisa melangkah jauh ke depan demi mencapai visi Indonesia Emas 2024. Terlebih, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.

"Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," papar Jokowi.

"Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045," tegas Jokowi.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular