Titah Luhut: Industri Wajib Kurangi Jumlah PLTU Batubara

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
18 August 2023 16:28
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram @luhut.pandjaitan)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram @luhut.pandjaitan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam rangka upaya peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodetabek, Jumat (18/8/2023). Menurut Luhut, para pihak sepakat bahwa cara pengendalian emisi harus berfokus pada tiga sektor, yaitu transportasi, industri dan pembangkitan listrik serta lingkungan hidup.

"Kita perlu bekerja mulai dari sektor hulu hingga hilir untuk mencapai solusi yang holistik," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.



Untuk langkah awal yang cepat, Luhut mengatakan pemerintah akan melakukan modifikasi cuaca untuk membasahi dan mengurangi polutan di udara. Kemudian sebagai upaya pengendalian emisi, pemerintah akan mewajibkan industri untuk menggunakan "scrubber" dan mengurangi jumlah PLTU batubara.

"Perluasan dan pengetatan uji emisi kendaraan juga akan segera kami terapkan dalam waktu dekat," kata Luhut.

Mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu mengatakan, regulasi pembagian jam kerja juga akan disampaikan kepada perusahaan. Tujuannya agar dapat mengurangi tingkat kemacetan yang menyebabkan peningkatan polutan di jalan.

"Kami juga akan terus mendorong penggunaan transportasi publik dengan meningkatkan kapasitas transportasi publik pada jam sibuk dan mengkaji pemberian insentif lebih bagi para penggunanya agar mereka termotivasi untuk beralih dari kendaraan pribadi," ujar Luhut.

Yang tidak kalah penting, menurut Luhut, adalah mendorong percepatan elektrifikasi kendaraan.

"Kita tidak boleh membuat kebijakan tanpa mengawasi penerapannya, di sinilah partisipasi aktif masyarakat dibutuhkan," katanya. "Saya berharap kerja sama semua pihak mampu menciptakan dampak nyata dalam penanganan kualitas udara. Bukan hanya untuk hari ini atau esok, tapi untuk anak cucu kita di masa depan," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ungkap Efek Ngeri Polusi Udara: 6,7 Juta Kematian/Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular