Jokowi Bongkar Alasan Beri Insentif Mobil Listrik Rp70 Juta

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 August 2023 15:22
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-78 MPR RI. (Tangkapan layar Youtube MPRGOID)
Foto: Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-78 Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). (Tangkapan layar Youtube MPRGOID)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-78 Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung alasan pemerintah memberikan insentif kepada pembeli kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).



"Banyak yang menyampaikan kenapa kita memberikan insentif kepada pembeli mobil listrik? Yang angkanya juga kalau kita lihat sangat besar. Seingat saya kendaraan bermotor (sepeda motor listrik) Rp 7 juta, mobil listrik disubsidi kurang lebih Rp 70 juta. Ini untuk apa? Ya karena negara lain semua melakukan itu," ujarnya.

Jokowi mencontohkan Thailand yang memberikan subsidi mobil listrik Rp 68 juta.

"Kalau kita di bawah itu, investasi semua akan pergi ke sana, tidak akan pergi ke Indonesia. Inilah dunia yang memang berkompetisi sangat ketat sekali," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengingatkan kalau Indonesia harus memiliki strategi besar dan strategi teknis untuk mencapai visi bangsa. Akan tetapi, kepala negara menegaskan kalau kita tidak boleh kaku.

"Sebab dunia bergerak sangat cepat. Tantangan dan peluang juga berubah sangat pesat setiap hari, setiap jam bisa berubah-ubah sehingga fleksibilitas menjadi penting. Jangan terlalu banyak aturan yang membelenggu, jangan terlalu banyak jebakan yang kita buat sendiri sehingga kita tidak bisa bergerak," ujar Jokowi.

Jokowi menginginkan agar eksekutif diberikan kebebasan agar lincah dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian. Hal itu, lanjutnya, harus disertai pengawasan yang efektif.

"Artinya menurut saya aturan itu harus memberi ruang fleksibilitas sehingga bisa bergerak cepat dalam memanfaatkan peluang, memenangkan persaingan, memenangkan kompetisi dengan negara lain. Karena di era kompetisi seperti sekarang ini, untuk bisa menang, kita harus lebih baik dari kompetitor dengan negara lain," kata Jokowi.

Lebih lanjut, kepala negara bilang Indonesia tidak hanya bisa melihat diri sendiri. Atau Indonesia merasa sudah baik.

"Ini berbahaya. Kita harus bisa lirik kanan dan kiri. Oh negara lain begitu, kita harus menyesuaikan lebih baik. Oh kompetitor kita seperti itu, berarti kita harus bagaimana. Itu yang harus dirumuskan," ujar Jokowi.

"Kita harus pelajari apa yang dilakukan negara lain dan kita harus adaptif. Jika kompetitor melakukan perubahan kebijakan, kita juga harus dan kebijakan kita harus lebih baik dari mereka sehingga sekali lagi fleksilbilitas itu penting," lanjutnya.



(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ke Sekolah Bengkulu, Jokowi Janji Beri Mobil & Motor Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular