Internasional

Utang Rp 4.400 T, Raksasa China Evergrande Umumkan Bangkrut

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 18/08/2023 11:05 WIB
Foto: REUTERS/Bobby Yip

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa properti China Evergrande resmi mengumumkan kebangkrutan, Kamis waktu New York, Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah perusahaan itu mengalami gagal bayar sebesar US$ 340 miliar atau sebesar Rp 4.400 triliun pada tahun 2021 lalu.

Mengutip CNN International, Jumat (18/8/2023), Evergrande mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 15, yang memungkinkan pengadilan AS untuk turun tangan ketika kasus kebangkrutan melibatkan negara lain. Bab 15 kebangkrutan dimaksudkan untuk membantu mempromosikan kerja sama antara pengadilan AS, debitur, dan pengadilan negara lain yang terlibat dalam proses kebangkrutan lintas batas.


Kebangkrutan Evergrande menjadi pukulan baru bagi sektor real estat China yang telah lama dilihat sebagai mesin pertumbuhan vital di ekonomi terbesar kedua di dunia. Bahkan, menyumbang sebanyak 30% dari PDB negara tersebut.

Memang Evergrande bermasalah sejak tahun 2021. Namun gagalnya perusahaan bertahan dua tahun terakhir menjadi "kejutan baru" di tengah rusaknya hubungan pemilik rumah dan sistem keuangan di negara itu.

Evergrande sendiri adalah perusahaan besar dengan lebih dari 1.300 proyek real estat di lebih dari 280 kota. Perusahaan itu juga memiliki beberapa bisnis non-real estate, termasuk bisnis kendaraan listrik, bisnis perawatan kesehatan, dan bisnis taman hiburan.

Sejak keruntuhan Evergrande, beberapa pengembang besar lainnya di China, termasuk Kasia, Fantasia, dan Shimao Group, telah gagal membayar utang mereka. Baru-baru ini, raksasa real estat China lainnya, Country Garden, memperingatkan bahwa mereka akan "mempertimbangkan untuk mengadopsi berbagai langkah manajemen utang" karena gagal membayar surat utang jatuh tempo pekan lalu.

Sebelumnya, Evergrande sempat disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini. Meski tidak menyebutkan nama perusahaan secara langsung, Presiden menyampaikan bahwa ada perusahaan China yang memiliki utang Rp 4.400 triliun.

"Kita tahu di RRT (China) ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita utangnya sampai Rp 4.400 triliun," kata Jokowi di Grand Ballroom, Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Rabu awal Agustus lalu.

"Jangan ditepok tangani. Utangnya Rp 4.400 triliun. Ada di sini yang utangnya sampai segitu? Sekali lagi hati-hati mengenai hal ini," tambah Jokowi mengingatkan.

Evergrande memiliki 1.200 proyek di 2.300 kota. Kebangkrutan ini sempat membuat pelemahan pada pembukaan bursa Asia Jumat.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ritel Bahan Bangunan Bertahan di Tengah Daya Beli Lesu