Internasional

Rusia Lepas Tembakan ke Kapal Negara NATO, PD3 Depan Mata?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 August 2023 10:05
Kapal berbendera Palau Sukru Okan, transit di Bosphorus menuju Laut Hitam di Istanbul, Turki 13 Agustus 2023. (via REUTERS/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY)
Foto: (via REUTERS/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika perang Rusia-Ukraina terus memanas. Rusia menembakkan kapal milik negara NATO.

Akhir pekan lalu, Rusia mencegat kapal kargo milik perusahaan negara NATO Turki, Şükrü Okan. Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa mereka telah melepaskan tembakan peringatan sebelum menaiki kapal itu.

Hal ini membuat khawatir para analis. Beberapa analis menyebut perang itu bisa saja meluas dan melibatkan aliansi militer Barat, NATO.

James Stavridis, mantan Laksamana AS yang memimpin pasukan aliansi di Eropa dari 2009 hingga 2013, memperingatkan bahwa eskalasi seperti ini mungkin memaksa sekutu Ukraina untuk campur tangan. Bukan hanya karena ada serangan ke negara NATO tapi  juga guna mencegah kerusakan parah terhadap perekonomian karena pencegatan itu telah berdampak pada pengiriman barang dari Ukraina.

"Tindakan Rusia di perairan internasional Laut Hitam menciptakan risiko nyata untuk meningkatkan ini menjadi perang di laut antara NATO dan Federasi Rusia," katanya kepada POLITICO dilansir Express, dikutip Jumat (18/8/2023).

Stavridis pun mengkritik keras sikap Rusia dan menyamakannya "pembajakan". Ia kemudian menyoroti upaya intensif Kremlin untuk mengganggu perdagangan antara Ukraina dan kawasan Eropa yang lebih luas.

Ia pun menambahkan bahwa NATO dapat melindungi kapal yang berangkat dan tiba di pelabuhan Ukraina seperti Odessa. Ini kemungkinan besar dapat melibatkan pesawat tempur dan kapal perang NATO.

"NATO tidak akan menyediakan semua senjata dan uang untuk Ukraina untuk menyaksikan Rusia mencekik ekonomi mereka dengan blokade ilegal," tegasnya.

"Jika Rusia mulai menyita kapal atau berusaha menakut-nakuti mereka, saya pikir kemungkinan NATO akan merespons dengan mendukung koridor kemanusiaan untuk pengiriman," jelasnya.

Sementara itu, dikutip AFP, Turki memperingatkan Moskow untuk menghindari eskalasi. Penembakan Kapal Sukru Okan membuat Istana Presiden Recep Tayyip Erdogan bereaksi.

"Federasi Rusia berhati-hatilah untuk menghindari upaya semacam itu, yang meningkat terutama di Laut Hitam," tegas kepresidenan Turki Kamis.

Ketegangan di Laut Hitam telah mengalami peningkatan yang signifikan setelah penarikan sepihak Rusia dari Inisiatif Biji-bijian PBB (Black Sea Grain Initiatives) pada bulan Juli. Selain itu, Rusia mengeluarkan peringatan bahwa kapal dalam perjalanan ke pelabuhan Ukraina mungkin diperlakukan sebagai target militer potensial.

Sebagai tanggapan, Ukraina menunjukkan kesiapannya untuk menargetkan ekspor energi Rusia dengan melakukan serangan drone maritim terhadap sebuah kapal tanker. Selain itu, Ukraina menetapkan perairan di sekitar pelabuhan Laut Hitam Rusia sebagai "area risiko perang" mulai 23 Agustus.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia 'Tersandera' Rusia, Ancaman Kelaparan Mengintai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular