Ngeri! Sri Mulyani Beberkan Risiko Global 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 16/08/2023 16:40 WIB
Foto: Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah risiko global yang diwaspadai oleh pemerintah pada 2024. Hal ini dipaparkan mantan pejabat Bank Dunia dalam konferensi pers RAPBN 2024 dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta.

Sri Mulyani mengatakan risiko tersebut a.l perlambatan ekonomi global, suku bunga relati tinggi, geopolitik, inflasi dan dampak perubahan iklim.

"Untuk tambah penjelasan Pak Presiden tadi, satu bahwa risiko global 2024 masih harus kita waspadai," tegasnya, Rabu (16/8/2023).


Oleh karena itu, dia menuturkan APBN 2024 akan didesain tetap menjadi shock absorber sekaligus akselerasi transformasi ekonomi yang tadi dijelaskan oleh Presiden dan Menko Perekonomian.

Sebelumnya, dalam pidato nota keuangan di DPR RI, Presiden Joko Widodo mengungkapkan konstelasi global harus disikapi dengan strategi
kebijakan yang jitu dan antisipatif, bukan yang biasa-biasa saja.

"Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mentransformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan hari ini dan ke depan. Ketahanan pangan dan energi
serta transformasi manufaktur menjadi sangat penting," ujar Jokowi.

Di sisi lain, industri pertahanan harus dibangun secara kompetitif untuk menjawab kebutuhan pertahanan keamanan Indonesia. Dunia juga dihadapkan pada potensi krisis akibat perubahan iklim.

Dampak fenomena ini memiliki ancaman serius pada kehidupan dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Transformasi struktur ekonomi dalam mengembangkan sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi krusial. Transisi ke penggunaan energi hijau perlu dilaksanakan secara progresif, namun tetap adil dan terjangkau.

Selain itu, cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent juga akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat. Pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bupati Bulungan Ungkap Nasib Proyek Industri Warisan Jokowi