Internasional

Waduh! Sekutu Putin 'Usir' Wagner dari Negaranya, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 11/08/2023 20:40 WIB
Foto: REUTERS/STRINGER

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan pasukan paramiliter Rusia Wagner di Belarusia telah membuat kekhawatiran di dua negara NATO, Polandia dan Lithuania. Pasalnya, Belarusia merupakan tetangga dari dua negara itu.

Dalam laporan Newsweek, dikutip Jumat (11/8/2023), sebagian analis percaya bahwa Kremlin kemungkinan akan terus menggunakan pasukan pimpinan Yevgeny Prigozhin untuk "operasi psikologis" melawan NATO di Belarusia. Namun, beberapa pasukan Wagner disebut telah ditendang dari wilayah Minsk.

Saluran Telegram VChK-OGPU yang terhubung dengan Wagner melaporkan bahwa ratusan pejuang Wagner diusir dari negara itu setelah Lukashenko menolak untuk membayar relokasi mereka. Saluran tersebut menyebut bahwa beberapa pejuang sedang melakukan perjalanan ke kota-kota Rusia di Voronezh, Rostov-on-Don, dan Krasnodar, serta Libya.


Institute for the Study of War mencatat laporan tersebut dalam buletin Rabu, yang dikatakan "menunjukkan bahwa aspek kesepakatan" antara Putin dan Prigozhin "telah runtuh."

"Kemungkinan runtuhnya aspek kesepakatan Wagner-Putin-Lukashenko menunjukkan bahwa Putin telah gagal menyelesaikan masalah yang diajukan oleh Prigozhin dan Wagner setelah pemberontakan Wagner pada 24 Juni," kata ISW.

Militer reguler Rusia, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, juga dilaporkan telah bekerja untuk menyerap personel, peralatan, dan operasi Wagner sejak kudeta kelompok itu yang gagal. Proses ini telah berlangsung di Rusia dan di medan perang Ukraina, tetapi jejak global Wagner menimbulkan masalah bagi Moskow.

Mengambil kendali atas operasi menguntungkan kelompok tersebut di Afrika menimbulkan masalah khusus bagi militer Rusia yang telah lama tidak memiliki proyeksi kekuatan yang signifikan.

"Putin tidak mungkin menyelesaikan masalah Wagner selama ketegangan tetap ada antara tujuan Putin sendiri untuk memisahkan Prigozhin dari Wagner dan tujuan Shoigu untuk mengamankan kendali penuh (Kementerian pertahanan) atas Wagner dan angkatan bersenjata lainnya yang berperang untuk Rusia," kata buletin ISW.

Bila informasi ini benar, penarikan Wagner dari Belarusia akan menandai akhir dari kebuntuan singkat namun menegangkan di sayap timur NATO. Kepala penasihat politik pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya, Franak Viacorka, mengatakan mungkin sebagian Wagner akan tetap diposisikan untuk mengancam NATO, dan sebagian lainnya akan ditugaskan ke Afrika.

"Dalam dua hingga empat minggu ke depan segalanya akan menjadi lebih jelas. Wawasan kami mengatakan mereka akan pergi ke misi Afrika. Tapi Putin dan Lukashenko akan menggunakan Wagner untuk mengancam Lithuania dan Polandia."

Meski begitu, peneliti di think tank British Royal United Services Institute, Samuel Ramani, mengatakan saat ini muncul persoalan pendanaan terhadap pasukan Wagner di Belarusia. Apalagi, pasukan Prigozhin tidak memiliki personel atau peralatan dalam mengancam NATO.

"Sebenarnya tidak banyak gunanya, dari perspektif strategis, Wagner akan dikelompokkan di Belarusia sekarang," kata Ramani.

"Wajar jika mereka ingin pergi ke tempat lain. Dan Rusia akan menjadi titik persinggahan mereka."

"Langkah selanjutnya adalah mereka mungkin akan digunakan untuk memperkuat kehadiran Rusia di Afrika," tambah Ramani.

"Mungkin mereka akan mulai di Libya, mungkin pasukan ini akan mencoba masuk ke Niger," katanya, mencatat tawaran Prigozhin kepada junta yang baru diberdayakan di sana.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Harap Bisa 'Kopdar' Dengan Putin & Zelenskyy di KTT NATO