Internasional

Alert! NATO Siapkan Skenario Perang Nuklir Lawan Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 August 2023 22:00
(From L) US President Joe Biden, NATO Secretary General Jens Stoltenberg and Lithuania's President Gitanas Nauseda attend the first work session as part of the NATO summit, in Vilnius on July 11, 2023. NATO leaders will grapple with Ukraine's membership ambitions at their summit on July 11, 2023, their determination to face down Russia boosted by a breakthrough in Sweden's bid to join the alliance. (Photo by Jacques WITT / POOL / AFP)
Foto: AFP/JACQUES WITT

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dilaporkan tengah menyiapkan skenario penggunaan senjata nuklir untuk melawan Rusia. Hal ini terjadi setelah keduanya mengalami ketegangan yang krusial pasca serangan Moskow ke Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin mengatakan skenario ini telah disusun dalam latihan yang diadakan kelompok pimpinan Amerika Serikat (AS) itu. Mereka juga disebut telah menyepakati misi nuklir bersama.

"Artinya, negara-negara anggota aliansi non-nuklir terlibat dalam perencanaan militer penggunaan senjata nuklir dan para ahli mereka dilatih bagaimana menangani amunisi nuklir AS," kata Galuzin dalam sebuah wawancara dengan TASS, Kamis (10/8/2023).

Galuzin mengatakan bahwa meskipun ada ancaman nyata, Washington tetap mempertahankan penyimpanan amunisi nuklirnya di wilayah negara-negara anggota NATO non-nuklir sejak era Perang Dingin. Beberapa diantaranya berada di Eropa, yang dekat dengan Rusia.

"Pihak Rusia telah berulang kali menekankan bahwa situasi ini berdampak negatif pada situasi di bidang keamanan internasional dan Eropa," lanjut diplomat itu.

"Namun, pada KTT NATO di Vilnius pada bulan Juli, Barat membuat sejumlah keputusan, termasuk di bidang perencanaan militer, yang ditujukan untuk memperkuat kemampuan militer blok tersebut dan pengembangan infrastrukturnya di dekat perbatasan."

Retorika perang nuklir antara NATO dan Rusia yang timbul pasca perang Rusia-Ukraina menguat. Selain dari Galuzin, ancaman terbaru penggunaan senjata mematikan itu disampaikan oleh Wakil Dewan Keamanan yang juga Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

Dalam sebuah pernyataan di akun media sosialnya, Medvedev menjelaskan bahwa Moskow harus menggunakan senjata nuklir jika serangan balasan Kyiv yang sedang berlangsung terhadap militernya berhasil. Menurutnya, hal ini diluncurkan karena Rusia tidak mempunyai pilihan lain.

"Bayangkan jika.. ofensif, yang didukung oleh NATO, berhasil dan mereka merobek sebagian tanah kami maka kami akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir sesuai aturan keputusan dari presiden Rusia," paparnya dikutip Reuters.

Medvedev sendiri telah berulang kali mengungkapkan rencana-rencana terkait penggunaan senjata nuklir Rusia. Ia seringkali menyebut langkah Barat untuk membantu persenjataan untuk Ukraina telah memicu meluasnya konfrontasi menjadi konflik nuklir.

"Tidak akan ada pilihan lain. Jadi musuh kita harus berdoa untuk (kesuksesan) prajurit kita. Mereka memastikan bahwa api nuklir global tidak tersulut."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Ukraina, Rusia Diam-Diam Mau Caplok 2 Wilayah Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular