Heboh Kasus Korupsi Mandiodo Antam, Cek Isi Harta Karunnya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 10/08/2023 16:05 WIB
Foto: Ridwan Djamaluddin memakai baju tahanan Kejagung. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pertambangan nikel di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, semakin memanas.

Kejaksaan Agung (Kejagung) RI kemarin, Rabu (09/08/2023), baru saja menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan Tipikor pertambangan Blok Mandiodo ini.

Kedua tersangka tersebut yaitu mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin dan HJ sebagai Sub Koordinator Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Kementerian ESDM.


Dengan ditetapkannya Ridwan dan HJ sebagai tersangka, maka Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara telah menetapkan 10 orang tersangka. Seluruh tersangka tersebut berasal dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Lawu Agung Mining, PT Kabaena Kromit Pratama dan beberapa pejabat dari Kementerian ESDM.

Hingga saat ini, proses penyidikan masih terus dalam tahap pengembangan.

Lantas, sebenarnya seberapa besar isi "harta karun" di Blok Mandiodo yang menjadi buah bibir tersebut?

Melansir data Laporan Tahunan ANTAM 2022, berikut jumlah sumber daya dan cadangan Blok Mandiodo:

Sumber daya:

Total sumber daya nikel di Blok Mandiodo ini tercatat mencapai 14,38 juta ton, terdiri dari 8,34 juta ton untuk sumber daya bijih nikel kadar rendah di bawah 1,5% (limonite) dan 6,04 juta ton untuk jenis bijih nikel kadar tinggi di atas 1,5% (saprolite).

Sumber daya terindikasi untuk jenis limonite mencapai 6,17 juta ton dan sumber daya tereka limonite pada Blok Mandiodo sebesar 2,17 juta ton.

Sedangkan sumber daya terindikasi nikel jenis saprolite di blok tersebut mencapai 1,61 juta ton. Sementara sumber daya tereka saprolite pada blok tersebut mencapai 4,43 juta ton.

Adapun kandungan nikel secara kadar rata-rata yang ada di Blok Mandiodo tersebut antara lain 1,42%-1,43% nikel untuk jenis limonite. Sedangkan untuk jenis saprolite sebesar 1,74%-1,77%.


Cadangan

Total cadangan bijih nikel Antam di Blok Mandiodo tercatat mencapai 2,58 juta ton, terdiri dari 1,42 juta ton untuk jenis limonite dan 1,16 juta ton untuk jenis saprolite.

Selain itu, kadar rata-rata cadangan nikel jenis limonite di Blok Mandiodo mencapai 1,59%. Sedangkan untuk jenis saprolite mencapai 1,72%.

Konawe Utara

Seperti diketahui, Blok Mandiodo terletak di area Konawe Utara. Adapun total sumber daya nikel Antam di area Konawe Utara mencapai 97,52 juta ton untuk jenis limonite dengan kadar nikel 1,43%. Sedangkan untuk jenis saprolite tersimpan hingga 134,94 juta ton atau 1,80%.

Adapun cadangan nikel Antam di area Konawe, khususnya untuk jenis limonite sebesar 12,72 juta ton dengan kadar 1,62% dan saprolite sebesar 35,03 juta ton dengan kadar 1,78%.

Dengan total cadangan nikel di Konawe Utara mencapai 47,75 juta ton, sementara khusus di Blok Mandiodo 2,58 juta ton, artinya cadangan nikel di Blok Mandiodo "hanya" sekitar 5,4% dari total cadangan nikel Antam di area Konawe Utara.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Penampakan Uang Rp 11,8 Triliun Kasus Korupsi CPO Wilmar